![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgACN7zRAPZnJENqgmeT6S0UOUJMQPwjvprmjNOyNXhLVIsId5-QS84YmYvbckWcWEXJG-Ddh3MozL8mxcVSx0uOzYbPPlGSw8bM6q4ONppRu2h_6CddTNBPWns2I_SlvIkAV-k/s320/41569_114673695259886_919_n.jpg)
Sopaka yang pada waktu itu berusia 7 tahun sangat ketakutan, tetapi tidak dapat melakukan apa-apa dengan tubuh yang diikat. Meskipun Sopaka telah berteriak sekuat tenanga tetapi hal itu tentu saja tidak mendatangkan manfaat karena pekuburan tersebut jauh dari rumah penduduk. Ketika malam tiba, tempat itu menjadi sangat gelap, bau mayat menusuk hidung, dan hewan-hewan liar semakin mendekat kearah Sopaka.
Dengan ketakutan yang luar biasa Sopaka akhirnya merasa putus asa. Ketika Sopaka putus asa, dengan kekuatan batinnya Buddha mengetahui bahwa Sopaka sangat membutuhkan pertolongan. Akhirnya Buddha muncul menolong Sopaka dan membawa Sopaka ke wihara. Sopaka kemudian ditahbiskan menjadi samanera dan menjadi murid Buddha. Meskipun Sopaka masih berusia 7 tahun tetapi Sopaka sangat tekun dan rajin belajar Dhamma. Akhirnya Sopaka mencapai kesucian tertinggi pada usia 7 tahun.
No comments:
Post a Comment