Oleh Ven. Thich Nhat Hanh
Langkahmu Yang Paling Penting Aktivitas
apa yang paling penting dalam hidupmu? Lulus ujian, membeli rumah
atau mobil, atau promosi jabatan? Banyak orang yang lulus ujian,
mereka yang sudah membeli mobil dan rumah, mereka yang sudah naik
jabatan, namun mereka tetap saja tidak menemukan kedamaian batin,
tanpa keriangan, tanpa kebahagiaan. Menemukan harta karun, dan
kemudian berbagi harta karun itu kepada orang lain dan semua makhluk,
inilah hal yang paling penting dalam hidup ini.
Demi
memperoleh kedamaian dan keriangan, kamu mesti sukses meraih kedamaian
dalam setiap langkahmu. Langkahmu merupakan hal yang paling penting.
Langkahmu sebagai penentu semua keputusan. Saya menyalakan dupa ini dan
menyatukan telapak tanganku seperti kuncupan bunga teratai untuk
berdoa demi kesuksesanmu.
Kamu Bisa Melakukannya
Meditasi jalan merupakan latihan meditasi ketika kamu sedang berjalan.
Apabila kamu berlatih meditasi ini, maka keriangan dan kedamaian akan
muncul. Mari melangkah dengan santai, perlahan-lahan melangkah
sembari menabur senyum di bibir, membuka hatimu untuk menerima
pengalaman kedamaian. Kamu bisa merasakan ketentraman dalam dirimu.
Langkah kakimu bisa membuatmu menjadi orang yang paling sehat dan
bebas dari bahaya di dunia ini. Semua kesedihan dan kekuatiran
dilepaskan ketika kamu sedang berjalan. Demi memperoleh batin yang
damai, mencapai pembebasan diri, belajarlah untuk berjalan dengan cara
demikian. Berjalan tidaklah sulit, kamu bisa melakukannya. Mereka
yang memiliki perhatian penuh kesadaran dalam kadar tertentu bisa
melakukannya dan mereka mempunyai niat luhur untuk berbahagia.
Kepergian Tanpa Ketibaan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasa dipaksa untuk maju.
Kita selalu harus tergesa-gesa. Kita selalu bertanya pada diri sendiri,
kemanakah aku harus tergesa-gesa pergi.
Ketika kamu berlatih
meditasi jalan, anggap saja kamu sedang pergi jalan-jalan santai.
Kamu tidak memiliki tujuan atau arah. Tujuan meditasi jalan adalah
meditasi jalan itu sendiri. Kepergian itu penting, bukan ketibaan.
Meditasi jalan bukan berarti untuk mengakhiri, namun itu adalah suatu
pengakhiran. Setiap langkah merupakan kehidupan, setiap langkah
merupakan kedamaian dan keriangan. Oleh karena itu, kita tidak perlu
tergesa-gesa, itulah sebabanya kita memperlambat langkah kaki.
Tampaknya kita berjalan maju ke depan, namun kita tidak pergi ke
manapun, kita tidak terpicu oleh tujuan. Dengan demikian ketika kita
sedang berjalan sembari tersenyum.
Langkah Pembebas Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, langkah kaki kita selalu terbebani oleh
kegelisahan dan ketakutan. Kehidupan ini terlihat seperti suatu rantai
kesinambungan perasaan ketidakamanan, sehingga setiap langkah kita
kehilangan keentengan alaminya.
Dunia kita ini sungguh indah.
Setiap jalur dan jalan di seluruh dunia ini begitu anggun dan
pemandangan begitu natural. Tahukah kamu bahwa ada berapa banyak jalur
kecil berlumpur, batang-batang bambu yang dijejerkan, tiupan angin
sepoi-sepoi memperwangi sawah? Tahukah kamu ada berapa banyak
jalur-jalur kecil di hutan, terbentang oleh daun warna-warni,
memberikan keteduhan dan kesejukan? Semua ini tersedia bagi kita,
sementara itu kita tidak sanggup menikmatinya karena hati kita tidak
terbebas dari masalah, dan langkah kita tidak enteng.
Meditasi
jalan merupakan latihan untuk berjalan lagi dengan penuh keentengan.
Ketika umurmu baru satu tahun, kamu mulai berjalan dengan
tertatih-tatih. Sekarang ini, latihan meditasi jalan adalah kesempatan
bagimu untuk belajar berjalan lagi. Setelah berlatih untuk beberapa
minggu, kamu mulai bisa berjalan dengan kokoh dalam setiap langkah,
langkahmu penuh kedamaian dan keleluasaan. Saya menulis beberapa baris
tulisan ini untuk membantumu melakukan meditasi jalan. Semoga sukses.
Mengibaskan Beban dan Kekuatiran
Apabila saya punya mata seperti Buddha dan bisa melihat tembus segala
sesuatu, saya bisa melihat tanda-tanda kebimbangan dan kesedihan yang
kamu tinggalkan pada setiap jejak langkahmu, bagaikan seorang ilmuwan
yang sanggup mendeteksi adanya makhluk hidup kecil dalam setetes air
yang berasal dari kolam dengan menggunakan mikroskop. Berjalanlah
sedemikian rupa sehingga jejak kakimu meninggalkan bekas kedamaian,
keriangan, dan kebebasan total. Agar bisa melakukan hal seperti itu,
kamu perlu belajar untuk melepaskan, lepaskan kesedihanmu, lepaskan
kebimbanganmu, inilah rahasia meditasi jalan.
Dunia ini Mengandung Semua Keajaiban Tanah Suci
Untuk memperoleh kedamaian dan keriangan serta kebebasan dalam hati
nurani, kamu perlu belajar untuk melepaskan kesedihan dan kebimbangan,
dua ini merupakan faktor pencipta kondisi tidak bahagia. Pertama-tama,
perhatikan bahwa dunia ini mengandung semua keajaiban yang bisa kamu
temukan di Tanah Suci Buddha. Kamu tidak bisa melihat keajaiban itu
karena pandanganmu terselubungi oleh lapisan-lapisan kesedihan dan
kebimbangan.
Saya selalu berpikir, tampaknya saya lebih senang
berada di dunia ini daripada Tanah Suci, karena saya senang dengan
berbagai pemberian dunia ini seperti pohon lemon, pohon jeruk, pohon
pisang, pohon pinus, buah aprikot, pohon willow. Ada orang yang bilang
bahwa di Tanah Suci ada kolam bunga teratai, tujuh jenis pohon
permata, jalan yang bertaburan emas, burung indah. Tampaknya saya
tidak akan suka tempat seperti itu. Sebaiknya saya tidak melangkah di
atas jalan yang bertaburan emas dan perak. Bahkan saya tidak akan
melangkah di jalan yang dilapisi marmer di dunia ini. Jalan berlumpur
yang ada padang rumput dikedua sisinya merupakan jalan kesukaan saya;
saya suka batu kerikil dan daun yang bertaburan di jalan. Saya suka
semak, sungai kecil, pagar bambu, dan perahu.
Ketika saya
masih berlatih sebagai sramanera kecil, saya bilang kepada guruku,
“Apabila Tanah Suci tidak ada pohon lemon, maka saya tidak mau ke
sana”. Guruku mengeleng-geleng kepalanya dan senyum. Mungkin dia pikir
saya ini anak kecil yang keras kepala. Walaupun demikian, dia tidak
bilang saya benar atau salah. Dikemudian hari saya menyadari bahwa
dunia ini maupun Tanah Suci muncul dari batin kita, saya pun menjadi
bahagia. Sejak itu saya bahagia bahwa pohon lemon dan pohon belimbing
juga ada di tanah suci, dan disitu juga ada jalan berlumpur dan rumput
hijau dikedua sisinya.
Saya sadar, ketika saya tetap membuka
mata dengan perhatian penuh kesadaran dan setiap langkahku begitu
enteng, saya menemukan Tanah Suci-ku. Oleh karena itu, saya tidak akan
membiarkan hari-hariku berlalu begitu saja tanpa berlatih meditasi
jalan.
Segel Sang Kaisar
Pilihlah jalan
yang indah untuk berlatih, sepanjang pinggiran pantai, di taman, di
gedung yang beratap datar, di atas kayu, disekitar pagar bambu.
Tempat-tempat seperti itu bagus, namun tidak esensial. Saya tahu ada
orang yang berlatih meditasi jalan di kemah reformasi atau bahkan
meditasi di ruang gelap penjara.
Jalan yang tidak terlalu kasar
atau terlalu mendaki, ini cukup baik buat latihan meditasi jalan.
melangkah dengan lambat dan konsentrasikan pada setiap langkah. Awasi
setiap pergerakan. Berjalan dengan tegap ke depan dengan penuh
kewibawaan, kedamaian, dan kenyamanan. Dengan penuh kesadaran
meninggalkan jejak di tanah. Berjalanlah seperti seorang Buddha yang
akan berjalan. Letakkan kakimu di permukaan tanah bagaikan seorang
kaisar membubuhkan stempelnya pada pengumuman kerajaan.
Pengumuman kerajaan bisa membawa kebahagiaan atau kesengsaraan bagi
rakyat. Pengumuman itu bisa memberikan hujan anugerah atau
menghancurkan kehidupan mereka. Langkahmu juga demikian. Apabila
langkahmu begitu mendamaikan, dunia ini menjadi damai. Apabila kamu
bisa berjalan satu langkah dengan penuh kedamaian, maka kamu bisa
berjalan untuk langkah yang kedua. Kamu bisa berjalan sebanyak seratus
delapan langkah dengan penuh kedamaian.
Bunga Teratai Mekar Di Bawah Setiap Langkahmu
Ketika seorang seniman atau tukang pahat menggambar lukisan atau
memahat patung Buddha yang duduk di atas teratai, maka itu bukan
sekedar ungkapan hormat kepada Buddha. Seniman itu ingin menunjukkan
keadaan batin Buddha yang sedang duduk, keadaan penuh kedamaian dan
kebahagiaan sangat luar biasa. Dalam satu hari, kita duduk beberapa
kali, namun hanya beberapa orang diantara kita yang sanggup duduk
dengan kedamaian dan keentengan. Banyak diantara kita begitu resah
setelah duduk sekian lama, bagaikan duduk di atas tungku panas. Buddha
bisa saja duduk di atas rumput atau batu, namun beliau tampak cerah
seperti duduk di atas bunga teratai.
Ketika saya baru diterima
di wihara, guruku mengajarkan untuk mengamati pikiran ini sebelum
duduk: “Duduk dengan punggung lurus, saya berharap semua makhluk
berkesempatan untuk duduk di serambi pencerahan, hati mereka terbebas
dari semua khayalan dan pandangan keliru”. Setelah saya mengucapkan
kata-kata itu, saya baru mau pelan-pelan duduk. Cara belajar duduk
seperti Buddha.
Ada sebuah pesan untuk mereka yang menganut
ajaran Buddha Tanah Suci: Duduklah di atas tahta bunga teratai saat
ini, pada momen ini, jangan menunggu ketika kamu tiba di Tanah Suci.
Terlahirlah dari bunga teratai setiap momen ini. Jangan menunggu ketika
kamu sudah sekarat. Ketika kamu mengalamai kelahiran dari bunga
teratai saat ini, apabila kamu bisa duduk di atas bunga teratai saat
ini, maka kamu tidak perlu kuatir apakah Tanah suci itu ada atau
tidak. Demikian juga dalam berjalan. Ketika bayi bodhisatwa lahir ke
dunia ini, umumnya ia dilukiskan berjalan tujuh langkah, dan di bawah
setiap langkahnya tumbuh bunga teratai. Kita juga perlu melangkah
dengan cara demikian sehingga bunga teratai tumbuh disetiap langkah
perdamaian kita.
Pada kesempatan lain, ketika kamu berlatih
meditasi jalan, visualisasikan bunga teratai mekar di bawah setiap
langkahmu, bagaikan bayi bodhisatwa yang baru lahir. Jangan merasa
sia-sia atas visualisasi itu. Kamu adalah Buddha, demikian pula semua
orang. Saya tidak sedang mengkhayal. Buddha sendirilah yang
menyatakannya. Buddha bilang bahwa setiap makhluk memiki potensi untuk
menjadi sadar. Berlatih meditasi jalan adalah berlatih hidup dengan
perhatian penuh kesadaran. Perhatian penuh kesadaran dan pencerahan
adalah satu. Pencerahan menghasilkan kesadaran dan kesadaran
menghasilkan pencerahan.
Keajaiban adalah Berjalan di Bumi
Berjalan dengan keentengan dan kedamaian batin di bumi ini merupakan
keajaiban menakjubkan. Ada orang yang bilang bahwa berjalan di atas
bara api, berjalan di atas duri, berjalan di atas air, itulah
keajaiban, namun saya merasa bahwa berjalan di atas bumi merupakan
keajaiban. Neige Marchand, penerjemah buku “Keajaiban dari Perhatian
Penuh Kesadaran” ke bahasa Perancis, dia memberi judulnya La Miracle,
C’es de Marcher sur Terre. Saya senang sekali dengan judul itu.
Bayangkan kamu dan saya adalah astronot. Kita telah mendarat di bulan,
dan tiba-tiba kita tidak bisa kembali lagi ke bumi karena pesawat
rusak sampai titik tidak bisa diperbaiki lagi. Kita akan segera
kehabisan oksigen sebelum pusat kendali di bumi sempat mengirimkan
pesawat lagi untuk menjemput kita. Kita hanya bisa bertahan dua hari,
apa yang akan kamu pikirkan, selain berusaha untuk kembali ke dunia
yang sangat kita cintai itu dan berjalan berdampingan, berjalan dengan
penuh kedamaian tanpa kekuatiran? Hanya ketika kita berhadapan dengan
masa-masa genting, kemudian kita baru sadar betapa bermaknanya setiap
langkah kita di planet hijau ini.
Sekarang, mari kita
bayangkan diri kita sebagai astronot yang selamat dari pengalaman
buruk itu. Mari kita merayakan kebahagiaan dan kegirangan karena masih
bisa berjalan di dunia ini lagi. Kita menciptakan keajaiban dalam
setiap langkah. Bunga teratai mekar ketika kita berjalan.
Pertahankanlah latihanmu, sadari bahwa setiap langkahmu menciptakan
keajaiban. Bumi yang muncul dihadapanmu ini sangat ajaib. Bermodalkan
pengertian tepat dan pikiran meditatif, kamu akan mencapai kebahagiaan
dalam setiap langkah di planet bumi ini.
Berdiri dengan satu
kaki, sadari kaki sedang berehat di bumi; lihatlah pengaruh lingkugan
tempat kita berehat. Lihatlah dengan jelas, begitu mengagumkan
sekeliling kita. Ketika sedang berjalan, lihatlah ke bawah dan rasakan
tanah tempat kamu akan memijakkan kakimu, ketika kamu meletakkan
kakimu, perhatikan pengalaman itu dengan penuh kesadaran, perhatikan
tanah pijakan, perhatikan koneksi antara kaki dan tanah. Bayangkan
kakimu sebagai segel kaisar.
Dalam aula meditasi, ketika kita
sedang melakukan kinhin (meditasi jalan), ingatlah “segel kaisar” atau
“Bunga teratai mekar” atau “Bumi muncul” sebagai latar utama meditasi
jalan
No comments:
Post a Comment