Setelah Sang Buddha mencapai penerangan sempurna dan mencapai arahat di bawah Pohon Bodhi, Sang Buddha menemukan perputaran roda kehidupan ini, dari lahir, muda, dewasa, tua, mati dan seterusnya.
1. Avijja (Ketidaktahuan)
2. Sankhara (Bentuk-bentuk Pemikiran)
3. Patisandhi Vinnana (Kesadaran kelahiran kembali)
4. Nama Rupa
5. Salayatana (Enam landasan indriya)
6. Phassa (kontak)
7. Vedana (Perasaan)
8. Tanha (Keinginana)
9. Upadana (Kemelekatan)
10. Bhava (Perwujudan)
11. Jati (Kelahiran)
12. Jara Marana (Kehilangan-Kematian)
Penjelasan : Hukum sebab akibat yang saling bergantungan ini disebut sebagai hukum Patticasamupada atau 12 mata rantai, akar dari kehidupan manusia ini disebabkan oleh lobha, dosa dan moha yang disebut juga sebagai Avijja (Kegelapan batin). Dari avijja timbullah Sankhara (Bentuk-bentuk kamma) kemudian Patisandhi Vinnana (timbul kesadaran sambung menyambung dan terus menerus) dan lahirlah Nama dan Rupa (Batin dan Jasmani), kemudian muncullah Salayatana (6 Landasan Indriya, yaitu : mata, telinga, hidung, mulut, badan jasmani dan pikiran), setelah itu timbullah Phassa atau kontak, kemudian timbul Vedana atau perasaan, setelah adanya perasaan muncullah Tanha (Nafsu keinginan), kemudian timbullah Upadana atau kemelekatan dan Bhava (terus menjadi tumbuh) maka Jati atau kelahiran terbentuk dan akhirnya juga menuju Jaramarana (Tua dan Mati), begitulah roda perputaran kehidupan manusia, roda ini akan terus berputar dari awal menuju akhir dan kembali lagi ke awal dan menuju akhir, kecuali seseorang telah mencapai Nibbana (Kesadaran Tertinggi).
No comments:
Post a Comment