Friday, January 27, 2006
Proses Kematian dan Lampu Minyak
Ada 4 proses penyebab kematian, yaitu :
1. Kematian karena habisnya daya hidup
2. Kematian karena habisnya kekuatan kamma
3. Kematian karena kedua sebab diatas
4. Kematian karena kamma penghancur
Tiga jenis sebab pertama secara kolektif disebut kalamarana (kematian karena waktu), dan yang terakhir dikenal sebagai akalamarana (kematian diluar dugaan)
Sebagai contoh, sebuah lampu minyak, padam karena salah satu dari 4 kemungkinan/sebab akibat berikut ini :
1. Padam karena kehabisan sumbunya
2. Padam karena habisnya minyak
3. Padam karena habisnya sumbu dan minyak (secara bersamaan)
4. Karena angin
Kematian seseorang pun dapat disebabkan oleh salah satu dari keempat sebab tersebut diatas.
Seseorang yang hampir meninggal, pada saat kematian, oleh kekuatan kamma, salah satu dari berikut ini akan mewakilinya melalui salah satu dari 6 pintu indera :
1. Sebuah kamma yang menghasilkan kelahiran kembali yang berikutnya, memasuki pintu kesadaran berdasarkan kondisi
2. Sebuah objek (kamma nimitta) sebagai sebuah bentuk kesadaran awal dan sejenisnya, atau segala sesuatu yang digunakan dalam memunculkan kamma.
3. Sebuah isyarat keberadaan yang berupa simbolik (gari Nimitta) menunjukkan dimana seseorang akan meninggal dan mengalami tempat kelahiran berikutnya.
Kematian bukanlah total pemusnahan suatu makluk. Kematian di suatu tempat berarti kelahiran di tempat lainnya, seperti dalam istilah yang biasa, terbitnya matahari di suatu tempat berarti tenggelamnya matahari di tempat yang lain.
Kematian adalah akhir sementara dari fenomena sementara.
Jadi Kematian berarti kepunahan dari :
a. Kehidupan fisik (jivitindriya)
b. Panas (tejodhatu)
c. Kesadaran (vinnana) suatu individu pada keberadaan tertentu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment