.

.

Pages

Monday, June 11, 2012

Arti Mantra Usnisa Vijaya Bhagavati

Sembah sujud pada Bhikkhu Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Th ubten Dhargye! Sembah sujud pada Triratna Mandala! Sembah sujud pada adinata homa Usnisa Vijaya Bhagavati!

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lhama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, selamat malam semuanya!

Pertama-tama, terima kasih sekali kepada Acarya Lianyue dari vihara Chung-kuan, selain itu, Acarya Lianhan, Acarya Lianhua Zhongchi, Acarya Liandeng, Acarya Lianmiao, dan seluruh umat se-Dharma yang bisa menjapa genap mantra Usnisa Vijaya Bhagavati selama 7 hari 7 malam, terima kasih sekali kepada mereka.

Mantra Usnisa Vijaya adalah penjelmaan dari terang Tathagata Usnisa, Usnisa Vijaya Bhagavati juga Tathagata Usnisa, Ia berarti yang sempurna di alam semesta. "Brum" ini, kita setiap kali menyempurnakan, selalu japa "Om. Bulin. Om. Bulin", sebenarnya "Om. Bulin" disebarkan ke Taiwan, baru dijapa "Om. Bulin.", boleh dikatakan, seharusnya "Brum. Om.", terang mahasiddhi yang dicapai dari perbauran antara terang Tathagata Usnisa yang sempurna di alam semesta dan terang kita sendiri, itulah arti mantra Usnisa Vijaya Bhagavati. Terang Tathagata Usnisa, ditambah dengan terang Buddhata hati kita sendiri, keduanya saling berbaur, itulah terang yang sangat sempurna dari alam semesta. Acarya Lianyue berkata pada saya, "Mohon Mahaguru menjelaskan arti mantra Usnisa Vijaya Bhagavati." Di sinilah artinya.

Sebenarnya, tadinya sempurna, dunia manusia mencemarkannya, tadinya sempurna, tak disangka dicemarkan oleh insan. Saya cerita sebuah cerita lucu, ada sebuah vihara, tadinya temboknya putih sekali, namun, banyak umat pergi berwisata, lalu menuliskan nama sendiri di atas tembok, "Sun Wukong berwisata ke sini", tak lama kemudian, tembok pun penuh dengan tulisan, setiap orang "datang berwisata ke sini", semua penuh. Begitu ketua vihara melihat, "Aduh! Insan memang demikian." Suatu hari, ia pun cari tukang cat, semua dicat menjadi putih, begitu ia berpikir, "Ini adalah vihara wisata, tetap ada orang yang akan menulis", ia sendiri pun menulis "Dilarang menulis di sini", kemudian dibaca oleh wisatawan yang datang, juga menulis satu kalimat, "Mengapa Anda lebih dulu menulis?" Datang satu orang lagi, begitu ia baca, ditambahkan lagi satu kalimat "Kalau mau tulis, biarkan saja", kemudian, datang satu orang lagi, begitu baca, ia menambahkan satu kalimat lagi, "Mari kita tulis sama-sama". Sehingga seluruh tembok itu pun tercemar lagi.

Wujud asli alam semesta -- wujud asli Usnisa Vijaya Bhagavati, tadinya Ia adalah seberkas sinar putih; Buddhata umat manusia, juga sama, seberkas sinar putih, tidak kotor dan tidak bersih, fenomena seluruh alam semesta, demikian sempurna, pikiran insanlah yang mencemarinya. Jadi, boleh dikatakan, japa mantra Usnisa Vijaya Bhagavati, berarti menemukan Buddhata anda sendiri, berbaur bersama Dharmakaya dari Buddha Dharmakaya yang suci, sehingga mencapai keberhasilan alam semesta, sesederhana itulah prinsipnya.

Banyak orang yang datang hari ini, banyak umat yang datang. Karena, kemarin saya di Vihara vajragarbha Taiwan mengatakan, di sini ada "Homa Penutupan Penjapaan Mantra Usnisa Vijaya Bhagavati 7 hari 7 malam" yang dipelopori Acarya Lianyue di pusat pertapaan Tucheng Chung-kuan Temple. Apa arti kita menjapa mantra ini? Membersihkan seluruh rintangan karma, membersihkan rintangan karma para mahkluk akhirat, semua terlahir di Buddhaloka; rintangan karma, karma penyakit, dan karma apapun selama turun-temurun berubah menjadi terang; meningkatkan kebijaksanaan terang kita; meningkatkan berkah terang kita, agar segalanya sempurna; segala musuh, juga berubah menjadi terang. Kita juga berharap di bawah mantra Usnisa Vijaya Bhagavati selama 7 hari 7 malam, segala kerisauan, semua berubah menjadi terang. Ini adalah satu peristiwa yang sangat baik! Asalkan segalanya berubah menjadi terang, segalanya pun berhasil, bagaimana pun, semua berhasil, kemudian, sinar ini melindungi dan menerangi kita, kita pun dapat bebas dari segala kerisauan.

Orang awam! Sama sekali beda dengan "kebenaran suci" kita, di hadapan para arya, segalanya adalah sempurna, homa sangat sempurna, saya juga melihat terang Usnisa Vijaya Bhagavati muncul. Ia pertama-tama muncul dalam fenomena membuat sebuah "jie" (penyelesaian), sepotong demi sepotong terang, demikian, memenuhi seluruh angkasa, kemudian berubah menjadi sebuah terang adarsa-jnana (kebijaksanaan cermin mahasempurna), di tengah adarsa-jnana duduk Usnisa Vijaya Bhagavati, sangat luar biasa, nyatalah bahwa mantra Usnisa Vijaya Bhagavati selama 7 hari 7 malam yang satu ini, saat sampai homa penutupan, segalanya sangat sempurna dan luar biasa.

Dunia itu beda, seperti kita di atas gunung, sangat bersih, di bawah gunung sudah beda, itu dunia orang awam. Kita di atas gunung berkumpul orang sebanyak ini, di bawah gunung tetap ada banyak orang, semoga sinar Usnisa Vijaya Bhagavati, juga mampu menerangi seluruh insan. Apa yang beda di bawah gunung? Konfl ik banyak sekali, rebut-rebutan, kacau balau; seluruh insan di bawah gunung kacau balau. Kacau balau apa? Juga ada sebuah "joke" (lelucon), akhir-akhir ini banyak kejadian demikan, ada seorang pasien, dibawa ke rumah sakit, rumah sakit mengobatinya, sehabis diobati, dibawa pulang lagi, aduh? Penyakit belum sembuh, tadinya tidak diobati masih lumayan, begitu diobati makin parah, menimbulkan konfl ik medis, anggota keluarga berkata, "Begini saja! Kita utus satu orang untuk bicara dengan dokter dulu, "Diobati makin parah", pergi marahi dia." Ia mengutus satu orang ke sana, tak lama kemudian, kembali lagi, kembali ke rumah, tuan rumah pun bertanya padanya, "Apakah Anda bertanya pada dokter itu? Memarahi dokter itu?" Ia berkata, "Saya tidak bisa menerobos masuk, karena orang yang memarahinya terlalu banyak.” Ia tidak memarahinya (maksudnya dokter), karena ia tidak bisa menerobos masuk, orang yang memarahinya terlalu banyak. Mengapa saya menceritakan ini? Karena konfl ik medis sekarang sangat banyak.

Manusia! Lumrah mengalami ketidakadilan, namun mau menyalahkan siapa? Memangnya dokter mau gagal mengobati anda? Apakah itu kecerobohan medis? Jika benar-benar kecerobohan medis, dokter seharusnya mengalami kerugian, karena ia harus ganti rugi, namun, jika bukan kecerobohan dokter? Melainkan karma penyakit pasien ini? Rintangan karma pasien ini? Banyak kejadian memang sangat aneh, obat yang sama, dokter yang sama, ia telah sembuh, obat yang sama, mengobati orang lain, ia tidak sembuh. Jadi, maksud saya menunjukkan contoh ini, hanya konfl ik medis saja sudah tidak ada habis-habisnya, konfl ik lainnya lebih banyak lagi. Kadang-kadang, bisa sembuh, kadang-kadang, tidak bisa sembuh, kadang-kadang bisa hidup, kadang-kadang tidak bisa hidup, apa sebabnya? Menurut kita umat Buddha, inilah rintangan karma, ada rintangan! Rintangan berwujud dan rintangan tak berwujud, sangat banyak. Rintangan berwujud bisa meminta keadilan; rintangan tak berwujud, di mana meminta keadilan?

Hari ini di atas gunung banyak orang, di bawah gunung juga banyak orang, insane yang tak terhitung banyaknya, yang mengerti Buddhadharma, tahu bahwa insane memiliki banyak rintangan karma, namun kita bersihkan lewat mantra Usnisa Vijaya Bhagavati selama 7 hari 7 malam, inilah kita orang di atas gunung, orang di bawah gunung yang sadhaka baru bisa membersihkan rintangan karma; insan di bawah gunung yang tidak mengerti membersihkan rintangan karma sendiri, ia menyalahkan yang berwujud, ia tidak tahu ada yang tak berwujud, hanya tahu yang berwujud saja. Sesungguhnya, setiap peristiwa yang terjadi, setiap konfl ik, sebagian besar terbentuk dari rintangan karma sendiri. Jadi, demi menyingkirkan rintangan karma sendiri, dan rintangan karma seluruh insan, kita semua harus dukung penjapaan mantra Usnisa Vijaya Bhagavati.

Lihat, tubuh manusia diobati pun tidak kunjung sembuh, lantas menyalahkan dokter, kalau begitu, topan? anda menyalahkan siapa? Banjir? Anda menyalahkan siapa? Gempa bumi? anda menyalakan siapa? Kebakaran? anda menyalahkan siapa? Terutama gempa bumi, anda lihat gempa bumi saja, gempa bumi mau menyalahkan siapa? Tidak ada yang bisa disalahkan! Juga tidak ada orang yang mengatakan gempa bumi menyalahkan pemerintah. Bahkan banjir pun bisa menyalahkan pemerintah, hujan deras, hujan lebat, wah! Dalam sehari turun curah hujan sebulan penuh, sehari turun curah hujan setahun penuh, lantas menyalahkan pemerintah. Gempa bumi? Maaf, gempa bumi menyalahkan siapa? Menyalahkan bumi?

Manusia jangan menyalahkan siapa-siapa, salahkan rintangan karma sendiri, salahkan diri sendiri tidak japa mantra Usnisa Vijaya Bhagavati, salahkan diri sendiri tidak membersihkan rintangan karma sendiri, salahkan diri sendiri tidak membersihkan kerisauan sendiri, jika anda dapat membersihkan rintangan karma sendiri, membersihkan kerisauan sendiri, ada satu nadi bernama "nadi pembuluh kristal", ketika mata anda melihat ke dalam, saat melihat Buddhata sendiri, lewat "nadi pembuluh kristal", melihat teratai di hati sendiri mekar, melihat pusat teratai muncul terang Buddhata, saat ini, anda pun tahu, kerisauan anda telah sirna semua, rintangan karma anda juga telah sirna semua, semoga kita semua dapat tekun menjapa mantra.

No comments: