.

.

Pages

Monday, September 17, 2012

ABORSI

ABORSI

Saat ini Aku gembira sekali, Aku berada ditempat yang hangat dan nyaman walaupun gelap.
Tapi ah.. Itu tidak masalah, Aku tetap gembira sekali, Tuhan telah memilihkan tempat ini untukku.
Aku Bisa merasakan Ibu tersenyum,
mendengarkan suara Ibu yang lembut.
Tapi Bu, kenapa beberapa hari ini Ibu menangis..?
Malam ini Aku juga mendengar Ibu menangis, bahkan ketika tangisanmu semakin menjadi, tiba tiba Ibu memukulku, yang masih ada dalam perut Ibu. Aku Kaget sekali Bu.. Aku ingin sekali memelukmu dan bertanya kepadamu,
kenapa Ibu bersedih..?
Siapa yang telah membuat Ibu menangis..?
Tapi Ibu terus memukulku.. sakiiiit Bu..
Ibu.. Aku ingin bertanya, kenapa hari ini Ibu mencaci maki Aku..?
Aku bahkan tidak tahu apa salahku..?
Yang ada Ibu hanya berteriak sambil menyebutkan nama Seseorang yang Ibu katakan sebagai Ayahku, Seseorang yang kemarin memukul Ibu.
Ibu.. Aku ingin membelai Wajahmu dan mengusap air matamu, Aku ingin mengatakan Aku sayang Ibu agar Ibu tenang,
tapi tanganku masih terlalu kecil untuk bisa merangkul bahkan membelai wajahmu Bu..
Tapi Tenanglah Bu, aku benar benar akan membahagiakan Ibu saat aku tumbuh besar nanti. Aku akan menjadi jagoan kecil Ibu dan melindungi Ibu, agar tidak ada lagi yang menyakiti Ibuku.

SAAT ABORSI

"Ibu.. Kenapa seharian ini Ibu tetap menangis..?
Apa Aku berbuat salah..?
Ibu, hukumlah Aku jika Aku salah,
tapi tolong usir benda yang menarikku ini..!
Ibu dia jahat padaku, dia menyakitiku,
Ibu.. Tolong Aku.. sakiiiiit.. Ibu..
Kenapa Ibu tidak mendengar teriakanku, Bu..
Benda itu menarik kepalaku,
rasanya leherku ini mau putus,
dia bahkan menyakiti tanganku yang kecil ini,
dia terus menarik dan menyiksaku.. Sakiiit.. Oh Ibu...
tolong hentikan semua ini, aku tidak kuat kesakitan seperti ini.. Ibu.. Aku sekarat...

ABORSI SELESAI

Ibuku sayang.. Kini aku telah bersama Tuhan di-
Surga, Aku bertanya kepadaNya,
apakah Aku dibunuh..? Dia menjawab Aborsi..
Ibu, aku masih tidak mengerti apa itu Aborsi..?
Yang Aku tahu sesuatu itu telah menyakitiku dan Aku sedih Bu.. Teman Temanku di Surga bilang, kalau Aku tidak di inginkan.
Ah.. Aku tidak percaya...
Aku mempunyai Ibu yang sangat baik
dan sayang padaku.
Mereka juga berkata, karena Aku..
Ibu merasa sangat malu !
Itu Tidak benar kan Bu..? Aku kan jagoan kecil Ibu
yang akan melindungi Ibu,
kenapa Ibu harus malu..?
Aku janji tidak akan nakal dan membuat Ibu malu.
Tetapi Mereka tetap bilang padaku,
kalau Ibu sendiri yang membunuhku..!
Tidak ! Ibuku tidak akan sekejam itu,
Ibuku sangat lembut dan mengasihiku..!
Maafkan Aku Ibu...
Aku telah berusaha sekuat tenaga untuk bertahan.
Karena Aku ingin membahagiakan Ibu, tapi sekarang Tuhan telah membawaku kesini, karena kejadian itu...
Benda Itu telah menghisap lengan dan kakiku hingga putus...
dan akhirnya mencengkeram seluruh tubuh mungilku.
Ibu.. Aku hanya ingin Ibu tahu,
bahwa Aku sangat ingin tinggal bersama Ibu,
Aku tak ingin pergi. Aku sayang Ibu,
walaupun Aku belum sempat bernafas
dan melihat wajahmu Ibu..
Ibu... Aku sangat ingin mengatakan,
biarlah Aku sendiri yang merasakan...
sakitnya diperlakukan seperti itu, asal jangan Ibu.
Ibu...Maafkan Aku...
karena gagal menjadi jagoan kecil...
yang akan melindungi Ibu...
Selamat tinggal Ibu..

Manusia Pertama menurut Pandangan Agama Buddha

Tanya.
Apakah Agama Buddha terdapat manusia pertama ?

Jawab.
Sebenarnya tujuan Dhamma Ajaran Sang Buddha lebih cenderung dipergunakan untuk mengendalikan pikiran, ucapan, dan perbuatan. Dan, kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri ini sama sekali tidak ada hubungan langsung dengan pengetahuan tentang manusia pertama. Tanpa mengetahui manusia pertama sekalipun, seseorang bisa saja mencapai kesucian. Namun, dalam salah satu kesempatan, kepada mereka yang telah mencapai kemampuan batin dan latihan meditasi yang tekun sehingga mampu mengingat berkali-kali muncul dan kiamatnya bumi, barulah Sang Buddha menceritakan terjadinya manusia pertama. Cerita Sang Buddha hanya kepada meraka yang mampu mengingat terbentuk dan kiamatnya bumi ini agar ada orang yang bisa menyaksikan serta mengingat sendiri peristiwa yang disampaikan Sang Buddha. Tentu saja, sikap Sang Buddha ini berhubungan dengan pengertian dasar dalam Dhamma yaitu ’datang dan buktikan, bukan ‘datang dan percaya saja’.

Dalam kisah yang disampaikan oleh Sang Buddha, manusia pertama bukan hanya satu atau dua orang saja, melainkan banyak. Mereka bukan hasil ciptaan. Mereka merupakan hasil sebuah proses panjang bersamaan dengan proses terjadinya bumi beserta planet-planetnya. Seperti diketahui bahwa dalam pengertian Dhamma, tata surya seperti yang dihuni manusia saat ini bukan hanya satu melainkan lebih dari satu milyar jumlahnya. Masing-masing tata surya ketika kiamat akan terbentuk lagi. Pada saat terjadinya bumi ini. Datanglah makhluk-makhluk berupa cahaya dari tata surya yang lain. Mereka berproses bersamaan dengan proses pembentukan tata surya ini. Dalam proses tersebut mereka tertarik mencicipi dan mengkomsumsi sari bumi, sari tumbuhan dsb. Ketertarikan mereka menyebabkan tubuh cahaya menjadi redup dan mulai terjadilah proses pembentukan tubuh, jenis kelamin, persilangan serta keturunan. Dan, sekali lagi, manusia pertama karena merupakan hasil proses seperti ini, jumlahnya tidak bisa ditentukan lagi. Sangat banyak. Mereka berproses dan berevolusi secara lambat sampai membentuk manusia sekarang. Hanya saja, dalam Dhamma juga tidak membenarkan maupun menolak pandangan ilmu pengetahuan modern bahwa manusia berasal dari monyet. Sikap ini sehubungan dengan kepastian bahwa asal manusia dari monyet ataupun bukan sama sekali tidak ada kaitan dengan keberhasilan seseorang untuk mencapai kesucian ataupun Nibbana.

Friday, September 07, 2012

Foto Dalai Lama dengan Presiden Barrack Obama

.Blessing for World Peace: A Universal Value of Compassion, Responsibility and Education

Thursday, September 06, 2012

Foto Pindapata