.

.

Pages

Wednesday, October 31, 2012

Jadi Vegetarian Lebih Bahagia dan Tidak Mudah Stres

Tak ada salahnya kini Anda mulai menjadi vegetarian. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal Nutrition menunjukkan bahwa mengonsumsi diet vegetarian bisa membuat Anda lebih bahagia dan mengurangi stres.

Makanan seperti ikan dan daging ternyata mengandung arachidonic acid (AA), sejenis omega-6. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa menyantap makanan yang mengandung AA tingkat tinggi dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang mengganggu kinerja otak.

Secara teori, mengonsumsi ikan amat baik karena mengandung omega-3 fatty acids, seperti eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA). Bahkan EPA dan DHA dapat melawan dampak negatif dari AA. Peneliti juga sudah mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan mengandung omega-3 fatty acids berkaitan dengan peningkatan kesehatan otak, suasana hati yang lebih baik dan sebagainya.

Namun baru-baru ini, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang menyantap makanan serba daging dan ikan dilaporkan mengalami perubahan suasana hati lebih buruk dibandingkan seorang vegetarian, meskipun asupan DHA dan EPA-nya tinggi.

Dalam sebuah penelitian lanjutan, peneliti mengamati 39 orang pemakan daging dan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diminta untuk makan daging, ikan dan telur unggas setiap hari. Kelompok kedua disuruh makan ikan saja 3-4 kali setiap minggu, sementara kelompok ketiga makan serba sayuran.

Setelah dua minggu, peneliti menemukan adanya perubahan skor suasana hati pada kelompok pemakan ikan dan daging. Namun, kelompok vegetarian justru memiliki suasana hati yang secara signifikan lebih baik dan lebih sedikit stres.

Peneliti juga menemukan pada kelompok pemakan ikan, jumlah EPA dan DHA mereka mengalami peningkatan hingga 95-100 persen, dan sayangnya tidak mampu melawan stres dan perubahan suasana hati, dibandingkan pada kelompok vegetarian.

Accurate Health Center merupakan pusat pengobatan akupunktur dan konsultasi psikologi di kota Medan dapat membantu anda melakukan konseling psikologi dan pengobatan akupunktur untuk menyembuhkan penyakit. Pengobatan Accurate Health Center tergolong lengkap dari segi pengobatan tradisional, seperti terapi tingkah laku, terapi traumalitas, konseling psikologi, konseling anak, terapi akupunktur, terapi pijat pengobatan, totok badan maupun wajah, terapi bekam, fisioterapi, refleksi terapi dan ramuan-ramuan obat tradisional yang cukup efektif. Alamiah dan tanpa efek samping.

Hipnoterapi untuk penyakit juga tersedia bagi pasien yang membutuhkan.

Hubungi Accurate Health Center Medan untuk penanganannya.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com

Monday, October 22, 2012

Mike Tyson Jadi Inspirator Vegetarian

MIKE Tyson diam-diam ternyata telah menjadi inspirator banyak orang untuk menjadi vegetarian. Adalah aktor sekaligus produser film Alan Cumming, satu di antara banyak orang yang di awal tahun ini bertekad jadi vegetarian setelah terinspirasi dengan gaya hidup pola makan anti-daging seperti yang dilakukan mantan juara dunia tinju tersebut.

"Resolusiku tahun 2012 adalah menjadi vegetarian. Dan aku melakukannya mulai hari ini. Untuk menyemangati diri, saya memasang poster Mike Tyson di kamarku. Bukan untuk mengingat dia sebagai juara dunia tinju, tapi sebagai juara vegetarian," tulis Cumming di akun twitternya sebagaimana dikutip dari Contactmusic, kemarin.

Tyson sendiri, yang dikenal sebagai penyayang burung merpati sejak kecil, telah menganut pola hidup vegetarian sejak 2010 lalu. Ia pun gemar berkampanye pola hidup mengonsumsi makanan tanpa daging tersebut.

Menjadi vegetarian adalah pilihan Tyson sebagai salah satu bentuk pertobatannya. "Saya hanya ingin menjadi ayah yang baik. Saya ingin anak-anak memandang saya seorang ayah yang baik. Saya tidak minum alkohol, tidak merokok, tidak minum obat-obatan. Saya vegetarian, tidak makan daging dan telur," katanya dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.

Petunju berjuluk "si Leher Beton" ini sangat menyesal telah menyia-nyiakan kariernya di dunia tinju. Kini, Tyson mengaku telah menjalani hidup dengan benar dan ingin menjadi seorang ayah yang baik bagi kedua anaknya, Morocco dan Milan. Tyson kini tinggal di Las Vegas bersama istri ketiganya, Lakiha, dan dua putra-putrinya tersebut.

"Saya pernah menjadi seorang bajingan, psikopat dan sebuah kotoran. Saya pikir saya raja dunia. Tidak akan ada petinju yang menelan obat-obatan lebih banyak daripada saya. Bahkan saya tidak menyangka bisa hidup lebih dari 30 tahun. Saya beruntung masih bisa hidup. Tinju telah membuat saya gila," ujar Tyson kepada Speigel.

Pada tahun 1995, Tyson sempat membekuk di dalam penjara selama tiga tahun karena melakukan pemerkosaan. Karier lelaki berusia 45 tahun tersebut sempat meningkat pasca-penjara. Namun, setelah dikalahkan Evander Holyfield pada November 1996, kehebatan Tyson di atas ring tinggal sejarah.

Anggun C Sasmi masuk Agama Buddha

Anggun Cipta Sasmi (lahir di Jakarta, 29 April 1974) adalah penyanyi Indonesia yang sekarang memiliki kewarganegaraan Perancis. Hingga saat ini ia masih satu-satunya penyanyi Indonesia yang berhasil menaklukkan pasar musik dunia. Saat ini ia bermukim di Paris, Perancis dan Montreal, Kanada untuk melanjutkan karir internasionalnya. Hingga tahun 2005, ia telah sukses menjual sebanyak 12 juta kopi album internationalnya di seluruh dunia, menjadikannya artis Asia paling sukses di luar Asia

Masa kecil dan karir di Indonesia

Anggun merupakan putri dari pasangan Darto Singo, seorang seniman Indonesia, dengan Dien Herdina, sorang ibu rumah tangga berdarah Keraton Yogyakarta. Anggun menempuh pendidikan dasarnya di sebuah sekolah kat0lik di Jakarta, walaupun Anggun adalah Muslim. Anggun hidup dalam keluarga yang penuh seni. Sejak usia 7 tahun Anggun digembleng latihan vokal setiap hari oleh ayahnya. Anggun diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Ibunya kemudian bertindak sebagai manajer dan bertugas menerima order menyanyi untuk Anggun. Pada usia 9 tahun, Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mulai merekan album anak-anak.

Karir Internasional

Anggun memulai karir intenasionalnya di usia 19 tahun pada tahun 1994. Setelah menjual perusahaan rekamannya dan meninggalkan segala popularitas yang dimilikinya di Indonesia. kemudain Anggun menetap di London, Inggris selama setahun. Lama-kelamaan Anggun sadar bahwa karirnya takkan berkembang di inggris akhirnya anggun memutuskan untuk berhijrah ke Belanda, dimana banyak orang Indonesiayang menetap. Namun Di perjalanan menuju Belanda, Anggun singgah dulu di Paris, Perancis, kampung halaman suaminya, Michel de Ghea. kemudian, Anggun akhirnya membatalkan niatnya ke Belanda lalu menetap dan memulai karir di Perancis.
Pada tahun 1996, akhirnya Anggun berhasil bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besar Perancis yang pernah menangani album sejumlah penyanyi terkenal seperti Celine Dion, Jean-Jacques Goldman, Jhonny Hallyday dan lainnya. Benzi pun terpikat oleh kemampuan vokal Anggun, dan menawarkannya rekaman album solo di Perancis. Setelah mempelajari bahasa Perancis di Alliance Français selama sebulan, Anggun dan Benzi mulai membuat rekaman album.
Setelah rekaman itu selesai, Sony MusicFrance pun tertarik dan merekrut Anggun sebagai artis rekaman mereka. Tidak hanya itu, Anggun pun dikontrak dalam 2 album, yaitu album berbahasa Perancis dan album berbahasa Inggris.

24 Juni 1997 merupakan tanggal keramat bagi Anggun ketika album pertamanya Au Nom de la Lune (Atas Nama Bulan) dilepas ke pasaran Perancis. Single pertama Anggun, “La Neige au Sahara”, mendapat tempat di hati peminat musik Perancis bahkan hingga Belgia, Swiss, dan Kanada. Single ini tercatat sebagai lagu yang paling sering diputar di radio-radio Perancis tahun 1997 dan menjadi salah satu Hit Summer ’97. Album yang memuat elemen pop ditambah bunyi-bunyian instrumen tradisional Indonesia(tambur, seruling, kemiri) ini berhasil mereguk sukses dengan penjualan lebih dari 150.000 kopi di Perancis, menjadikannya seorang artis berbangsa Indonesiapertama yang berhasil meletakkan nama sejajar dengan artis-artis Perancis yang ada.
Tahun berikutnya, Anggun meluncurkan album berbahasa Inggris pertamanya, Snow on the Sahara. Album ini dirilis di lebih dari 33 negara di Eropa, Asia, dan Amerika. Khusus untuk Jepang, Indonesia dan Malaysia, album ini dirilis dalam edisi spesial bertajuk Anggun (Di Indonesia disertai dengan single berjudul “Kembali”). Single Snow on the Sahara pun seketika menjadi hits besar. Single ini melayang hampir seluruh tangga lagu di Eropa sepanjang 1998 hingga 1999. Single ini sempat mencapai posisi 1 di Italia, Spanyol dan beberapa negara di kawasan Asia Timur. Di Eropa, single ini bahkan berhasil menduduki Top 5 pada UK Club Charts, Inggris.
Di Amerika Serikat, Snow on the Sahara dirilis pada Mei, 1998 oleh Epick Record. Anggun berhasil membuat sejarah dengan menjadi artis Asia pertama yang menembus tangga lagu Billboard di posisi #16 (disusul 7 tahun kemudian oleh Utada Hikaru). Sementara album Snow on the Sahara sendiri berada di posisi #23 Billboard Heat Seekers Charts.
Album Snow on the Sahara telah sukses meraih sejumlah platinum di beberapa negara dengan total penjualannya melebihi angka 1 juta kopi di seluruh dunia, menjadikan Anggun sebagai artis Asia dengan penjualan album paling tinggi di luar Asia (rekor yang masih dipegang Anggun hingga saat ini). Snow on theSahara juga menjadi album tersukses Anggun sepanjang karirnya.

Belajar Agama Buddha


Anggun sejak beberapa tahun lalu telah tertarik untuk mempelajari ajaran Buddha, selain agama yang pernah diajarkan pada dirinya selama ini. “Bapak pernah bilang, agama itu harus pilih sendiri. Bukan karena disuruh “. “Aku membaca banyak topik. Agama Buddha misalnya. Aku adalah seorang muslim namun aku bersekolah di sekolah kat0lik. Orang tuaku memberikanku kebebasan untuk memilih agama apapun. Dan sekarang, ketika semua teman-teman Perancisku beragama Buddha, aku juga mencoba untuk mempelajarinya. Buku-buku mengajarkanku untuk mendengarkan hati nuraniku” jelas Anggun pada The Jakarta Post.

Ketika ditanya bagaimana ia memandang hidup, Anggun menjawab ” Sekarang aku senang dapat sungguh-sungguh mempelajari Agama Buddha. Aku telah bercakap-cakap dengan orang yang beragama Buddha dan engkau tahu, agama Buddha sebenarnya sangat sederhana, cintai dirimu sehingga engkau dapat mencintai orang lain, itulah intinya.”

Bagi Anggun agama Buddha telah secara nyata memberikannya pemahaman yang benar mengenai makna kehidupan. Ketika ditanya siapa tokoh dalam Buddhisme yang dipujanya, Anggun dengan tegas mengatakan : orang itu adalah Pangeran Siddharta.

Monday, October 15, 2012

Ketika Marcel dan Dewi Lestari Masuk Buddhisme

Ada apa dengan Marcell dan Dewi Lestari?

Sinar Dharma berusaha bertanya langsung kepada dua sosok yang cukup menyita perhatian kita akhir-akhir ini. Berikut bincang lepas Sinar Dharma dengan Marcell dan Dewi yang berlangsung santai penuh keakraban di kediaman mereka di sebuah apartemen di Jakarta.

Ditemui di lobi apartemen kediamannya, Dewi menyapa ramah kehadiran kami. Kami diajak ke teras sebuah café kecil di sebelah kolam renang di bagian belakang apartemen. Setelah memesan minuman segar buat kami, obrolan santai pun bergulir, walau Marcell masih belum bergabung.

Dewi memulai kisahnya bagaimana pertama kali bersentuhan dengan ajaran Buddha. Apa yang diyakini Dewi saat ini, keseluruhannya bermula dari pikiran yang terbuka serta merupakan proses belajar dan mengalami dalam tiga fase. Fase pertama bermula dari sebuah kejadian pada tahun 1999 ketika ia mengalami sebuah ‘pencerahan’ yang membuatnya melepas label agama yang dianutnya saat itu. Dengan tanpa menggenggam ‘mati’ suatu keyakinan, Dewi memulai pencarian realitas tertinggi, mempelajari berbagai ajaran agama dengan tanpa prejudice, tanpa prasangka, tanpa membandingbandingkan.

Fase ke dua bermula ketika Dewi menulis buku keduanya yang berjudul Akar. Riset yang dilakukannya ketika menulis buku ini semakin membuka cakrawala Dewi terhadap ajaran Buddha. “Ini adalah periode di mana saya jatuh cinta pada Buddhisme,” demikian aku Dewi.

Kelahiran Keenan (anak Marcell dan Dewi) merupakan fase ketiga dari proses pemahaman dan pengalamannya akan Buddhisme. Dewi, - dan Marcell - menyadari bahwa suatu ketika Keenan akan menjadi bagian dari masyarakat dan akan dituntut memiliki identitas agama. “Walau saya sangat nyaman hidup tanpa jubah agama, tapi jika harus memilih ajaran untuk membimbing anak saya, maka ajaran Buddha-lah pilihan saya.”

Pada hakekatnya, apa yang dilakukan Dewi tersebut sesungguhnya dalam ajaran Buddha dikenal sebagai Ehipassiko, yakni mempelajari dan membuktikan sendiri, bukan sekedar mengimani. Sebagaimana ketika Dewi ditanya apa alasan utamanya memilih ajaran Buddha, Dewi berpendapat ajaran Buddha tidak memiliki paradoks-paradoks yang saling bertentangan dan tidak memiliki figur Tuhan yang dapat melakukan penghukuman, yang ada adalah konsekuensi karma yang mana membawa manusia menjadi lebih bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Obrolan dengan Dewi sempat terhenti ketika Marcell dari kejauhan berjalan mendekati kami. Tanpa disangka, Marcell memberi salam khas Buddhis dengan sikap tangan anjali (merangkapkan kedua telapak tangan di depan dada). Marcell pun segera terlibat dalam wawancara, atau lebih tepat disebut diskusi, yang semakin menghangat.

Menurut Marcell, potensi dirinya untuk bersentuhan dan mengenal ajaran Buddha sudah lama ada, karena sejak kecil dia selalu mempertanyakan banyak hal yang oleh banyak keyakinan dianggap tabu untuk dipertanyakan. “Waktu kecil, sering kali ketika gue bertanya, hal itu dianggap berdosa. Tapi gue punya keyakinan bahwa tidak mungkin ada pertentangan antara akal pikiran dan hati,” jelas Marcell.

Dewi, bagi Marcell adalah pembuka celah-celah yang mengetahui bahwa apa yang menjadi pertanyaannya sejak kecil dapat dijawab oleh ajaran Buddha. Bahkan Marcell yakin bahwa pada kehidupan yang lalu Dewi adalah pembimbing spiritualnya.

Kala mencari tahu lebih jauh bagaimana menjadi seorang Buddhis, Marcell dan Dewi semakin terkesima ketika mereka mengetahui bahwa menjadi Buddhis tidak mutlak harus menjalani prosesi visudhi tisarana (penahbisan umat). Menjadi Buddhis yang sesungguhnya adalah menjalankan praktik kebenaran dalam kehidupan sehari-hari, memahami sesuatu itu sebagaimana adanya, bukan sekedar bisa menjalani kebaktian dan ritual lainnya.

Ketika disinggung soal koleksi figur Buddha yang demikian banyak di rumahnya yang ada di Bandung, Dewi bercerita bahwa sejak kecil dirinya sudah demikian tertarik dengan figur-figur Buddha, baik berupa rupang (arca) ataupun lukisan. Setiap kali melihat Buddharupang, ada rasa teduh yang didapatkan dari personifikasi diri Buddha. Lebih jauh lagi, mereka merasakan suasana meditatif yang dapat dihadirkan dengan adanya Buddharupang dalam rumah.

“Tapi bukan berarti kita menyerahkan nyawa kita pada patung-patung tersebut, karena kita bukan menyembah patung-patung tersebut,” jelas Marcell. “Kita tidak menyerahkan diri pada patung Buddha, tapi kita menjadikan figur panutan kita itu untuk mengingatkan kita agar kita tidak salah jalan. Kita tidak menyerahkan diri pada suatu entitas, tapi pencerahan harus dengan usaha sendiri,” lanjutnya memberi pemahaman.

Ketika mengomentari buku Keyakinan Umat Buddha karya Bhikkhu Sri Dhammananda, Marcell dan Dewi sependapat bahwa ajaran Buddha yang diulas dalam buku tersebut sangat konsisten, tidak ada dualitas yang bertentangan satu sama lain. Hal-hal yang semula dikira akan bertele-tele diulas dengan lugas, tegas dan dapat diterima akal sehat. Dari buku ini, mereka berpendapat bahwa ajaran Buddha memiliki lapisan-lapisan yang sangat tipis dan mudah untuk dikupas karena ajaran Buddha bukan ajaran yang dogmatis.

Pemahaman mereka yang cukup dalam terhadap ajaran Buddha terlihat begitu jelas ketika mereka berbicara tentang mukjizat. Banyak orang menjual hal-hal mistis untuk menarik umat, sedangkan ajaran Buddha justru tidak membenarkan hal tersebut karena yang paling penting dalam ajaran Buddha adalah proses. Hal-hal mistik alih-alih membuat orang memahami ajaran secara benar tapi justru hanya memotivasi orang untuk sekedar mendapatkan kekuatan gaib. “Saya yakin Buddha mampu menyeberangi sungai dengan berjalan di atas air, tapi Buddha tidak akan melakukan hal itu,” komentar Marcell. “Kenapa harus repot-repot berlatih bertahun-tahun untuk bisa melakukan itu, padahal dengan membayar perahu kita sudah bisa menyeberang.”

Pemahaman yang dalam akan ajaran Buddha juga terlihat dari pernyataan Dewi bahwa yang menjadi prioritas ke depan adalah belajar dan mempraktikkan meditasi, walau keinginan tersebut masih berbenturan dengan padatnya jadwal kegiatan mereka masing-masing saat ini.

Tanpa terasa satu setengah jam telah berlalu begitu cepat dan Marcell harus bersiap untuk latihan band. Sinar Dharma juga menyadari sudah waktunya untuk mohon diri, akhirnya obrolan hangat yang sangat terbuka ini pun berhenti sampai di sini dulu. Semoga apa yang disampaikan oleh Marcell dan Dewi ini menjadi trigger bagi
banyak orang untuk semakin terbuka mempelajari ajaran kebenaran yang telah disampaikan secara sempurna
oleh Sang Buddha, dan memotivasi umat Buddha untuk mempraktikkan Dharma dengan tekun.

Wednesday, October 10, 2012

Pedoman Meditasi Jalan

Oleh Ven. Thich Nhat Hanh

 Langkahmu Yang Paling Penting Aktivitas apa yang paling penting dalam hidupmu? Lulus ujian, membeli rumah atau mobil, atau promosi jabatan? Banyak orang yang lulus ujian, mereka yang sudah membeli mobil dan rumah, mereka yang sudah naik jabatan, namun mereka tetap saja tidak menemukan kedamaian batin, tanpa keriangan, tanpa kebahagiaan. Menemukan harta karun, dan kemudian berbagi harta karun itu kepada orang lain dan semua makhluk, inilah hal yang paling penting dalam hidup ini.

Demi memperoleh kedamaian dan keriangan, kamu mesti sukses meraih kedamaian dalam setiap langkahmu. Langkahmu merupakan hal yang paling penting. Langkahmu sebagai penentu semua keputusan. Saya menyalakan dupa ini dan menyatukan telapak tanganku seperti kuncupan bunga teratai untuk berdoa demi kesuksesanmu.

Kamu Bisa Melakukannya
Meditasi jalan merupakan latihan meditasi ketika kamu sedang berjalan. Apabila kamu berlatih meditasi ini, maka keriangan dan kedamaian akan muncul. Mari melangkah dengan santai, perlahan-lahan melangkah sembari menabur senyum di bibir, membuka hatimu untuk menerima pengalaman kedamaian. Kamu bisa merasakan ketentraman dalam dirimu. Langkah kakimu bisa membuatmu menjadi orang yang paling sehat dan bebas dari bahaya di dunia ini. Semua kesedihan dan kekuatiran dilepaskan ketika kamu sedang berjalan. Demi memperoleh batin yang damai, mencapai pembebasan diri, belajarlah untuk berjalan dengan cara demikian. Berjalan tidaklah sulit, kamu bisa melakukannya. Mereka yang memiliki perhatian penuh kesadaran dalam kadar tertentu bisa melakukannya dan mereka mempunyai niat luhur untuk berbahagia.

Kepergian Tanpa Ketibaan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasa dipaksa untuk maju. Kita selalu harus tergesa-gesa. Kita selalu bertanya pada diri sendiri, kemanakah aku harus tergesa-gesa pergi.

Ketika kamu berlatih meditasi jalan, anggap saja kamu sedang pergi jalan-jalan santai. Kamu tidak memiliki tujuan atau arah. Tujuan meditasi jalan adalah meditasi jalan itu sendiri. Kepergian itu penting, bukan ketibaan. Meditasi jalan bukan berarti untuk mengakhiri, namun itu adalah suatu pengakhiran. Setiap langkah merupakan kehidupan, setiap langkah merupakan kedamaian dan keriangan. Oleh karena itu, kita tidak perlu tergesa-gesa, itulah sebabanya kita memperlambat langkah kaki. Tampaknya kita berjalan maju ke depan, namun kita tidak pergi ke manapun, kita tidak terpicu oleh tujuan. Dengan demikian ketika kita sedang berjalan sembari tersenyum.

Langkah Pembebas Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, langkah kaki kita selalu terbebani oleh kegelisahan dan ketakutan. Kehidupan ini terlihat seperti suatu rantai kesinambungan perasaan ketidakamanan, sehingga setiap langkah kita kehilangan keentengan alaminya.

Dunia kita ini sungguh indah. Setiap jalur dan jalan di seluruh dunia ini begitu anggun dan pemandangan begitu natural. Tahukah kamu bahwa ada berapa banyak jalur kecil berlumpur, batang-batang bambu yang dijejerkan, tiupan angin sepoi-sepoi memperwangi sawah? Tahukah kamu ada berapa banyak jalur-jalur kecil di hutan, terbentang oleh daun warna-warni, memberikan keteduhan dan kesejukan? Semua ini tersedia bagi kita, sementara itu kita tidak sanggup menikmatinya karena hati kita tidak terbebas dari masalah, dan langkah kita tidak enteng.

Meditasi jalan merupakan latihan untuk berjalan lagi dengan penuh keentengan. Ketika umurmu baru satu tahun, kamu mulai berjalan dengan tertatih-tatih. Sekarang ini, latihan meditasi jalan adalah kesempatan bagimu untuk belajar berjalan lagi. Setelah berlatih untuk beberapa minggu, kamu mulai bisa berjalan dengan kokoh dalam setiap langkah, langkahmu penuh kedamaian dan keleluasaan. Saya menulis beberapa baris tulisan ini untuk membantumu melakukan meditasi jalan. Semoga sukses.

Mengibaskan Beban dan Kekuatiran
Apabila saya punya mata seperti Buddha dan bisa melihat tembus segala sesuatu, saya bisa melihat tanda-tanda kebimbangan dan kesedihan yang kamu tinggalkan pada setiap jejak langkahmu, bagaikan seorang ilmuwan yang sanggup mendeteksi adanya makhluk hidup kecil dalam setetes air yang berasal dari kolam dengan menggunakan mikroskop. Berjalanlah sedemikian rupa sehingga jejak kakimu meninggalkan bekas kedamaian, keriangan, dan kebebasan total. Agar bisa melakukan hal seperti itu, kamu perlu belajar untuk melepaskan, lepaskan kesedihanmu, lepaskan kebimbanganmu, inilah rahasia meditasi jalan.

Dunia ini Mengandung Semua Keajaiban Tanah Suci
Untuk memperoleh kedamaian dan keriangan serta kebebasan dalam hati nurani, kamu perlu belajar untuk melepaskan kesedihan dan kebimbangan, dua ini merupakan faktor pencipta kondisi tidak bahagia. Pertama-tama, perhatikan bahwa dunia ini mengandung semua keajaiban yang bisa kamu temukan di Tanah Suci Buddha. Kamu tidak bisa melihat keajaiban itu karena pandanganmu terselubungi oleh lapisan-lapisan kesedihan dan kebimbangan.

Saya selalu berpikir, tampaknya saya lebih senang berada di dunia ini daripada Tanah Suci, karena saya senang dengan berbagai pemberian dunia ini seperti pohon lemon, pohon jeruk, pohon pisang, pohon pinus, buah aprikot, pohon willow. Ada orang yang bilang bahwa di Tanah Suci ada kolam bunga teratai, tujuh jenis pohon permata, jalan yang bertaburan emas, burung indah. Tampaknya saya tidak akan suka tempat seperti itu. Sebaiknya saya tidak melangkah di atas jalan yang bertaburan emas dan perak. Bahkan saya tidak akan melangkah di jalan yang dilapisi marmer di dunia ini. Jalan berlumpur yang ada padang rumput dikedua sisinya merupakan jalan kesukaan saya; saya suka batu kerikil dan daun yang bertaburan di jalan. Saya suka semak, sungai kecil, pagar bambu, dan perahu.

Ketika saya masih berlatih sebagai sramanera kecil, saya bilang kepada guruku, “Apabila Tanah Suci tidak ada pohon lemon, maka saya tidak mau ke sana”. Guruku mengeleng-geleng kepalanya dan senyum. Mungkin dia pikir saya ini anak kecil yang keras kepala. Walaupun demikian, dia tidak bilang saya benar atau salah. Dikemudian hari saya menyadari bahwa dunia ini maupun Tanah Suci muncul dari batin kita, saya pun menjadi bahagia. Sejak itu saya bahagia bahwa pohon lemon dan pohon belimbing juga ada di tanah suci, dan disitu juga ada jalan berlumpur dan rumput hijau dikedua sisinya.

Saya sadar, ketika saya tetap membuka mata dengan perhatian penuh kesadaran dan setiap langkahku begitu enteng, saya menemukan Tanah Suci-ku. Oleh karena itu, saya tidak akan membiarkan hari-hariku berlalu begitu saja tanpa berlatih meditasi jalan.

Segel Sang Kaisar
Pilihlah jalan yang indah untuk berlatih, sepanjang pinggiran pantai, di taman, di gedung yang beratap datar, di atas kayu, disekitar pagar bambu. Tempat-tempat seperti itu bagus, namun tidak esensial. Saya tahu ada orang yang berlatih meditasi jalan di kemah reformasi atau bahkan meditasi di ruang gelap penjara.

Jalan yang tidak terlalu kasar atau terlalu mendaki, ini cukup baik buat latihan meditasi jalan. melangkah dengan lambat dan konsentrasikan pada setiap langkah. Awasi setiap pergerakan. Berjalan dengan tegap ke depan dengan penuh kewibawaan, kedamaian, dan kenyamanan. Dengan penuh kesadaran meninggalkan jejak di tanah. Berjalanlah seperti seorang Buddha yang akan berjalan. Letakkan kakimu di permukaan tanah bagaikan seorang kaisar membubuhkan stempelnya pada pengumuman kerajaan.

Pengumuman kerajaan bisa membawa kebahagiaan atau kesengsaraan bagi rakyat. Pengumuman itu bisa memberikan hujan anugerah atau menghancurkan kehidupan mereka. Langkahmu juga demikian. Apabila langkahmu begitu mendamaikan, dunia ini menjadi damai. Apabila kamu bisa berjalan satu langkah dengan penuh kedamaian, maka kamu bisa berjalan untuk langkah yang kedua. Kamu bisa berjalan sebanyak seratus delapan langkah dengan penuh kedamaian.

Bunga Teratai Mekar Di Bawah Setiap Langkahmu
Ketika seorang seniman atau tukang pahat menggambar lukisan atau memahat patung Buddha yang duduk di atas teratai, maka itu bukan sekedar ungkapan hormat kepada Buddha. Seniman itu ingin menunjukkan keadaan batin Buddha yang sedang duduk, keadaan penuh kedamaian dan kebahagiaan sangat luar biasa. Dalam satu hari, kita duduk beberapa kali, namun hanya beberapa orang diantara kita yang sanggup duduk dengan kedamaian dan keentengan. Banyak diantara kita begitu resah setelah duduk sekian lama, bagaikan duduk di atas tungku panas. Buddha bisa saja duduk di atas rumput atau batu, namun beliau tampak cerah seperti duduk di atas bunga teratai.

Ketika saya baru diterima di wihara, guruku mengajarkan untuk mengamati pikiran ini sebelum duduk: “Duduk dengan punggung lurus, saya berharap semua makhluk berkesempatan untuk duduk di serambi pencerahan, hati mereka terbebas dari semua khayalan dan pandangan keliru”. Setelah saya mengucapkan kata-kata itu, saya baru mau pelan-pelan duduk. Cara belajar duduk seperti Buddha.

Ada sebuah pesan untuk mereka yang menganut ajaran Buddha Tanah Suci: Duduklah di atas tahta bunga teratai saat ini, pada momen ini, jangan menunggu ketika kamu tiba di Tanah Suci. Terlahirlah dari bunga teratai setiap momen ini. Jangan menunggu ketika kamu sudah sekarat. Ketika kamu mengalamai kelahiran dari bunga teratai saat ini, apabila kamu bisa duduk di atas bunga teratai saat ini, maka kamu tidak perlu kuatir apakah Tanah suci itu ada atau tidak. Demikian juga dalam berjalan. Ketika bayi bodhisatwa lahir ke dunia ini, umumnya ia dilukiskan berjalan tujuh langkah, dan di bawah setiap langkahnya tumbuh bunga teratai. Kita juga perlu melangkah dengan cara demikian sehingga bunga teratai tumbuh disetiap langkah perdamaian kita.

Pada kesempatan lain, ketika kamu berlatih meditasi jalan, visualisasikan bunga teratai mekar di bawah setiap langkahmu, bagaikan bayi bodhisatwa yang baru lahir. Jangan merasa sia-sia atas visualisasi itu. Kamu adalah Buddha, demikian pula semua orang. Saya tidak sedang mengkhayal. Buddha sendirilah yang menyatakannya. Buddha bilang bahwa setiap makhluk memiki potensi untuk menjadi sadar. Berlatih meditasi jalan adalah berlatih hidup dengan perhatian penuh kesadaran. Perhatian penuh kesadaran dan pencerahan adalah satu. Pencerahan menghasilkan kesadaran dan kesadaran menghasilkan pencerahan.

Keajaiban adalah Berjalan di Bumi
Berjalan dengan keentengan dan kedamaian batin di bumi ini merupakan keajaiban menakjubkan. Ada orang yang bilang bahwa berjalan di atas bara api, berjalan di atas duri, berjalan di atas air, itulah keajaiban, namun saya merasa bahwa berjalan di atas bumi merupakan keajaiban. Neige Marchand, penerjemah buku “Keajaiban dari Perhatian Penuh Kesadaran” ke bahasa Perancis, dia memberi judulnya La Miracle, C’es de Marcher sur Terre. Saya senang sekali dengan judul itu.

Bayangkan kamu dan saya adalah astronot. Kita telah mendarat di bulan, dan tiba-tiba kita tidak bisa kembali lagi ke bumi karena pesawat rusak sampai titik tidak bisa diperbaiki lagi. Kita akan segera kehabisan oksigen sebelum pusat kendali di bumi sempat mengirimkan pesawat lagi untuk menjemput kita. Kita hanya bisa bertahan dua hari, apa yang akan kamu pikirkan, selain berusaha untuk kembali ke dunia yang sangat kita cintai itu dan berjalan berdampingan, berjalan dengan penuh kedamaian tanpa kekuatiran? Hanya ketika kita berhadapan dengan masa-masa genting, kemudian kita baru sadar betapa bermaknanya setiap langkah kita di planet hijau ini.

Sekarang, mari kita bayangkan diri kita sebagai astronot yang selamat dari pengalaman buruk itu. Mari kita merayakan kebahagiaan dan kegirangan karena masih bisa berjalan di dunia ini lagi. Kita menciptakan keajaiban dalam setiap langkah. Bunga teratai mekar ketika kita berjalan.

Pertahankanlah latihanmu, sadari bahwa setiap langkahmu menciptakan keajaiban. Bumi yang muncul dihadapanmu ini sangat ajaib. Bermodalkan pengertian tepat dan pikiran meditatif, kamu akan mencapai kebahagiaan dalam setiap langkah di planet bumi ini.

Berdiri dengan satu kaki, sadari kaki sedang berehat di bumi; lihatlah pengaruh lingkugan tempat kita berehat. Lihatlah dengan jelas, begitu mengagumkan sekeliling kita. Ketika sedang berjalan, lihatlah ke bawah dan rasakan tanah tempat kamu akan memijakkan kakimu, ketika kamu meletakkan kakimu, perhatikan pengalaman itu dengan penuh kesadaran, perhatikan tanah pijakan, perhatikan koneksi antara kaki dan tanah. Bayangkan kakimu sebagai segel kaisar.

Dalam aula meditasi, ketika kita sedang melakukan kinhin (meditasi jalan), ingatlah “segel kaisar” atau “Bunga teratai mekar” atau “Bumi muncul” sebagai latar utama meditasi jalan