.

.

Pages

Wednesday, August 29, 2012

Dua Belas Hutang Kamma Sang Buddha

1. Fitnahan Sundari
Dalam kehidupan lampau, Bakal Buddha adalah seorang pemabuk bernama Munali. Ia menuduh Pacceka Buddha bernama Surabhi dengan tuduhan kasar, “Orang ini adalah orang yang tidak bermoral yang menyenangi kenikmatan indria secara diam-diam.”
Karena kejahatan ucapan-Nya, Beliau terlahir kembali di alam penderitan terus-menerus (Niraya). Dan dalam kehidupan terakhirnya sebagai Bhagavà, di depan umum Beliau difitnah oleh Sundari, petapa pengembara perempuan sebagai pencari kesenangan dan telah menjalin hubungan cinta dengannya.

2. Fitnahan Cincamana
Dalam kehidupan lampau, Bakal Buddha adalah seorang siswa bernama Nanda dari seorang Pacceka Buddha bernama Sabbàbhibhu. Ia menuduh gurunya sebagai seorang yang bersifat tidak baik.
Karena kejahatan ucapan-Nya, Beliau harus menderita selama seratus ribu tahun di Alam Niraya. Ketika terlahir sebagai manusia, sering kali Beliau dituduh melakukan kejahatan. Dalam kehidupan terakhir-Nya sebagai Buddha, di depan umum Beliau difitnah sekali lagi oleh Cincamana sebagai seorang asusila yang menyebabkan kehamilannya.

3. 500 Murid Buddha menerima fitnahan Sundari
Bakal Buddha adalah seorang brahmana guru yang menguasai tiga Veda, seorang yang sangat terhormat. Sewaktu Beliau sedang mengajarkan Veda di Hutan Mahàvana kepada lima ratus siswa, Bhagavà Mengajarkan Tujuh Faktor Ketidakmunduran Bagi Para Penguasa. Saat itu mereka melihat di angkasa seorang petapa suci bernama Bhãma mendatangi hutan ini dengan kekuatan batinnya. Bukannya terinsiprasi, Bodhisatta malah memberitahu lima ratus siswa-Nya bahwa petapa itu adalah seorang munafik yang mencari kesenangan. Para siswa memercayai apa yang dikatakan oleh guru mereka dan menyebarkan kata-kata gurunya tentang petapa suci itu sewaktu ia sedang mengumpulkan dàna makanan.
Lima ratus siswa itu terlahir kembali sebagai para bhikkhu siswa Bhagavà. Karena fitnah yang mereka lakukan terhadap sang petapa suci sebagai lima ratus siswa brahmana guru dalam kehidupan lampau, mereka dituduh telah membunuh Sundari, si petapa pengembara perempuan, yang sebenarnya adalah korban para petapa itu. Harus dimengerti bahwa tuduhan terhadap para siswa Buddha juga berarti tuduhan terhadap Bhagavà sendiri.

4. Percobaan pembunuhan oleh Devadatta dengan menggunakan batu besar.
Dalam kehidupan lampau, Bakal Buddha membunuh adik sepupunya karena iri hati. Ia melemparkan adiknya ke dalam jurang kemudian melemparnya dengan sebuah batu besar.
Karena perbuatan jahat itu, Bhagavà dalam kehidupan terakhirnya, menjadi korban rencana Devadatta yang hendak membunuh-Nya; tetapi karena seorang Buddha tidak dapat dibunuh, Beliau hanya menderita luka di jari kaki-Nya karena terkena pecahan batu yang dijatuhkan dari atas bukit oleh Devadatta.

5. Percobaan pembunuhan oleh Devadatta dengan menggirimkan kelompok pembunuh.
Dalam salah satu kehidupan lampau, Bakal Buddha adalah seorang anak nakal dan ketika Beliau bertemu dengan seorang Pacceka Buddha dalam suatu perjalanan, untuk bersenang-senang, Beliau melempari pribadi mulia tersebut dengan batu.
Karena perbuatan jahat itu, Bhagavà pernah diserang oleh sekelompok pemanah yang diutus oleh Devadatta yang bertujuan untuk membunuh Buddha.

6. Percobaan pembunuhan oleh Devadatta dengan menggunakan Gajah Nalagiri
Ketika Bakal Buddha adalah seorang penunggang gajah, Beliau dengan gajah-Nya, menakut-nakuti seorang Pacceka Buddha yang sedang mengumpulkan dàna makanan yang seolah-olah hendak menginjak-injak orang mulia tersebut.
Karena perbuatan itu, Bhagavà diancam oleh seekor gajah mabuk bernama Nalagiri di Ràjagaha yang dikirim Devadatta untuk menginjak-injak Bhagavà.

7. Terluka akibat pecahan batu yang digelindingkan Devadatta
Dalam salah satu kehidupan lampau-Nya, Bodhisatta adalah seorang raja. Karena keangkuhan-Nya sebagai raja, ia mengeksekusi seorang narapidana (tanpa mempertimbangkan akibat kamma) dengan tangan-Nya sendiri menusuk orang itu dengan tombak.
Kejahatan itu membawa-Nya ke alam penderitaan terus-menerus selama banyak tahun yang sangat lama. Dalam kehidupan-Nya sebagai Bhagavà, Beliau menerima perawatan atas jari kaki-Nya yang luka dengan dibedah oleh Jãvaka, seorang dokter ahli, untuk menyembuhkannya (saat terkena pecahan batu yang dijatuhkan oleh Devadatta).

8. Pembantaian Sanak Keluarga Sakya dan sakit kepala yang dialami Buddha
Dalam salah satu kehidupan lampau-Nya, Bakal Buddha terlahir dalam sebuah keluarga nelayan. Beliau biasanya bergembira menyaksikan sanak saudara-Nya menyakiti dan membunuh ikan. (Beliau sendiri tidak melakukan pembunuhan).
Sebagai akibat dari kejahatan pikiran-Nya, dalam kehidupan terakhir-Nya sebagai Buddha, Beliau sering mengalami sakit kepala. Sedangkan sanak saudara-Nya dalam kehidupan itu, mereka terlahir kembali sebagai para Sakya yang dibantai oleh Vitatubha.

9. Menerima dana berupa gandum
Ketika Bakal Buddha terlahir sebagai manusia pada masa ajaran Buddha Phussa, ia mencerca para bhikkhu siswa Buddha dengan berkata, “Kalian hanya pantas makan gandum, bukan nasi.”
Kata-kata kasar itu berakibat, dalam kehidupan terakhir-Nya, Bhagavà terpaksa memakan makanan gandum selama masa vassa di Desa Brahmana Veranjà (Beliau menetap di sana atas undangan Brahmana Vera¤jà.”)

10. Sakit punggung pada Sang Buddha
Pernah Bakal Buddha terlahir sebagai seorang petinju bayaran, saat itu ia memukul punggung lawannya hingga patah.
Sebagai akibat dari kejahatan ini, Bhagavà dalam kehidupan terakhir-Nya sering mengalami sakit punggung.

11. Diare akut pada Sang Buddha
Ketika Bakal Buddha terlahir sebagai seorang dokter dalam salah satu kehidupan lampau-Nya, ia dengan sengaja meresepkan obat yang menyebabkan sakit perut kepada putra seorang kaya yang enggan membayar jasa-Nya.
Atas kejahatan itu, Bhagavà dalam kehidupan terakhir-Nya menderita penyakit disentri yang akut dan berdarah, sebelum meninggal dunia.

12. Dukkharacariya (penyiksaan diri sebelum menjadi Buddha) selama 6 tahun
Bodhisatta pernah terlahir sebagai seorang brahmana bernama Jotipala. Ia mengucapkan kata-kata hinaan terhadap Buddha Kassapa dengan berkata, “Bagaimana mungkin bahwa orang gundul ini telah mencapai Pencerahan Sempurna? Pencerahan Sempurna adalah hal yang sangat jarang terjadi.”
Kata-kata hinaan ini berakibat tertundanya Pencerahan Sempurna Bhagavà. Para Bodhisatta lainnya mencapai Pencerahan Sempurna hanya dalam hitungan hari atau bulan, Buddha Gotama harus melewati enam tahun penuh penderitaan dalam pencarian-Nya.

Yang bisa dipelajari dari 12 Hutang Karma Sang Buddha :
1. Buddha mengajarkan dan sudah menunjukkan untuk berani menghadapi semua akibat perbuatan yang pernah diperbuat sebelumnya. Mau menghindarpun tidak bisa, lebih baik menghadapi dengan berani.
2. Kamma pada saat tertentu bisa memanfaatkan kondisi yang ada untuk mematangkan buah kamma. Contohnya adalah permusuhan Buddha dan Devadatta. Walaupun demikian, Devadatta tidak melakukan pahala dengan memenuhi kamma yaitu melukai kaki Sang Buddha. Malah Devadatta masuk Neraka Avici karena perbuatannya ini.
3. Jika Sang Buddha “hanya” membayar 12 kamma terakhir-Nya, berapa banyak kamma kita yang masih harus dibayar ? Berhentilah menanam kamma buruk sesegera mungkin.

Pengertian kata Anumodana

Dalam bahasa Pāli, kata anumodana berasal dari akar kata ‘mud’ yang berarti ‘berbahagia, senang atau gembira. Kata-kata seperti pamodana, modana, anumodati, pamodati, modati, pamudita, anumudita, mudita dan masih banyak lagi memiliki akar kata yang sama, ‘mud’.

Istilah ‘anumodana’ berasal dari awalan ‘anu’ + akar kata ‘mud’ dan akhiran ‘ana’. Awalan ‘anu’ biasanya mengacu pada arti ‘mengikuti atau turut’. Sebagai contoh, kata ‘anugacchati’ yang berarti ‘berjalan mengikuti dari belakang atau mengekor ’ berasal dari awalan ‘anu’ dan ‘gacchati’ yang berarti ‘pergi’. Akar kata ‘mud’, seperti yang dijelaskan di depan, bermakna ‘berbahagia, senang atau gembira’. Sementara itu, akhiran ‘ana’ diberikan untuk membuat kata tersebut menjadi kata benda.

Mungkin kita bertanya, kenapa setelah awalan, akar kata dan akhiran ini digabung, kok menjadi ‘anumudana’? Sudah menjadi rule dalam bahasa Pali bahwa akar kata yang memiliki huruf hidup ‘u’, setelah diberi akhiran yang membuatnya menjadi kata benda, biasanya akan berubah menjadi ‘o’.

Contoh yang lain, akar kata ‘lubh’ diberi akhiran ‘a’ menjadi lobha; akar kata ‘dus’ diberi akhiran ‘a’ menjadi dosa, bahkan kata du + mana (keseluruhannya berarti pikiran stress) menjadi domana. Anumodana yang dikategorikan kedalam kata benda ini berarti “turut berbahagia”. Berikut ini adalah kata2 yang memiliki kemiripan arti:

- Anumodati – dia berbahagia.

- Anumodanti – mereka berbahagia.

- Anumodasi – kamu berbahagia.

- Anumodatha – anda semua berbahagia.

- Anumodāmi – saya berbahagia.

- Anumodāma – kami berbahagia.

- Anumodana – turut berbahagia (follow to rejoice).

- Anumodanaṃ katvā – setelah ikut berbahagia.

- Anumodanakathā – kata2 mengenai anumodana.

- dll.

Meskipun secara literal kata anumodana berarti ‘turut berbahagia’, dalam kitab suci agama Buddha kata ini selalu digunakan dalam arti yang positif. Biasanya kata ini diungkapkan sebagai perasaan turut berbahagia ketika orang lain berbahagia karena telah melakukan kebajikan.

Dalam Vinayapiṭaka, para bhikkhu bahkan diwajibkan untuk memberikan anumodanakathā kepada umat awam setelah mereka selesai makan terutama dalam undangan makan. Khotbah yang diberikan para bhikkhu sebelum atau sesudah umat awam memberikan dana makanan disebut anumodanakathā.

Bahkan ketika seorang bhikkhu atau siapa saja mengucapkan “sukhi hotu –semoga anda bahagia” khususnya sebagai wujud terimakasihnya kepada orang lain yang telah berbuat kebajikan kepadanya, ini juga termasuk anumodana.

Sebagai contoh, dalam kitab komentar ada kalimat, “Sā there gharadvāraṃ sampatte pattaṃ gahetvā sappiphāṇitayojitassa khīrapiṇḍapātassa pūretvā hatthe ṭhapesi. Thero “sukhaṃ hotī”ti anumodanaṃ katvā pakkāmi – setelah mengambil mangkok bhikkhu (thera) yang telah berdiri di pintu rumah, wanita itu memenuhi (mangkok itu) dengan susu, ghee dan gula dan meletakannya ke tangan (bhikkhu tersebut). Sang bhikkhu pergi setelah memberikan anumodana (dengan mengucapkan), ‘semoga anda berbahagia’”.

Kata2 anumodana tidak mengharuskan berupa kata2 yang secara langsung mengungkapkan kata2 terima kasih. Kata2 ini bisa berupa Dhamma. Ini terbukti bahwa pada masa Sang Buddha, banyak orang yang mencapai kesucian ketika mendengarkan anumodanakathā dari Sang Buddha atau para bhikkhu.

Contohnya, ibu dan istri Yasa mencapai Sotapanna setelah mendengarkan anumodanakathā yang diberikan Sang Buddha. Contoh lain terdapat dalam Kitab komentar Majjhimanikāya, 3, hal. 283 versi P.T.S sebagai berikut:

“Sā ekadivasaṃ vīthiṃ olokentī ṭhitā kassapassa bhagavato aggasāvakaṃ disvā pakkosāpetvā piṇḍapātaṃ datvā anumodanaṃ suṇamānāyeva sotāpannā hutvā…” – Suatu hari, ketika sedang melihat ke jalan dan berdiri, wanita tersebut melihat murid tertinggi Buddha kassapa. Ia menyapanya dan memberikan dana makanan. Sewaktu mendengarkan anumodana, ia mencapai kesucian sotapanna”.

Kesimpulannya, anumodana biasanya digunakan pada saat seseorang mengungkapkan terima kasihnya kepada orang lain yang telah berbuat kebajikan. Oleh karena itu, karena kata ini selalu bersifat positif, maka kalau kita turut berbahagia, sebagai contoh, ketika orang lain bahagia setelah memberikan kita pil koplo, ini namanya bukan anumodana. ^_^

KALAMA SUTTA

Janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu, atau oleh karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yang didesas-desuskan.

Janganlah percaya begitu saja apa yang tertulis di dalam kitab-kitab suci;

juga apa
yang dikatakan sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka;

juga apa yang katanya telah direnungkan dengan seksama;

juga apa yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu

atau karena ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.

Tetapi, jika setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, ‘Hal ini berguna; hal ini tidak tercela; hal ini dibenarkan oleh para Bijaksana; hal ini jika terus dilakukan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan,’ maka sudah selayaknya kamu menerima dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut.”
 
 -Buddha-
(Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)

Biksu bantu altet Olimpiade bermeditasi

[Photo: Atlet Olimpiade yang mengunjungi kuil Pendeta Bogoda Seelawimala Thera tak hanya pemeluk agama Buddha.]

Biksu Buddha yang bertugas di kuil perkampungan atlet Olimpiade mengatakan dia merasa
beruntung mendapat tugas mengurus kesejahteraan psikologis para atlet.

Ada lebih dari 500 atlet pemeluk Buddha di perkampungan Olimpiade. Namun, yang datang untuk mendapat pengarahan spiritual dari Pendeta Bogoda Seelawimala Thera tidak hanya atlet yang beragama Buddha.

Selain mereka yang berasal dari negara-negara yang sebagian besar penduduknya menganut Buddha seperti Cina, Thailand, Taiwan, Jepang, Korea dan Sri Lanka, ada juga atlet non-Buddha yang sering menemuinya.

"Siapapun yang datang ke kuil saya akan saya sambut dengan baik, lalu membicarakan masalah yang mereka miliki dan mendorong mereka untuk sedikit bermeditasi. Ini membantu mereka untuk menyeimbangkan dan menenangkan pikiran," tutur pendeta asal Sri Lanka itu kepada BBC Sinhala.

Pendeta itu menambahkan bahwa besarnya tekanan menjelang pertandingan kadang-kadang menyebabkan stres. Setelah bermeditasi dia menyuarakan lantunan untuk mendoakan para atlet tersebut.

"Tujuan saya adalah memberi mereka kekuatan dalam upaya mereka menjangkau medali Olimpiade," katanya.

Biksu Bogoda Seelawimala Thera menyatakan kegembiraannya menjadi satu-satunya biksu Buddha di perkampungan atlet Olimpiade setelah melalui proses pemilihan yang panjang.

Dia terpilih di antara para biksu Buddha dari Thailand, Cina, Jepang dan Burma yang tinggal di Inggris.

"Saya sangat bangga. Sebagai seorang biksu, ini merupakan kesempatan besar bagi saya untuk dapat melaksanakan pelayanan keagamaan. Saya sangat beruntung," tuturnya.

Thursday, August 23, 2012

Pepatah Bijak China

1. 成人不自在,自在不成人
Cheng Ren Bu Zi Zai, Zi Zai Bu Cheng Ren
"Orang sukses tidak santai, orang santai tidak sukses".
Jika ingin menjadi orang sukses maka harus memiliki kemauan dan keuletan, mau bekerja keras, tak menyia-yiakan waktu, bekerja lebih banyak dan lama dari orang lain.

2. 百聞不如一見,百見不如一干
Bai Wen Bu Ru Yi Jian, Bai Jian Bu Ru Yi Gan
"Melihat sekali lebih baik daripada mendengar ratusan kali, mempraktikkan sekali lebih baik daripada meilhat ratusan kali".
Dalam mempelajari sesuatu, akan lebih mudah bagi kita jika langsung mempraktekkannya daripada hanya membaca dan berkutat pada teori saja.

3. 飯來張口,依來伸手
Fan Lai Zhang Kou, Yi Lai Shen Sou
"Kalau mau makan tinggal membuka mulut saja, mau berpakaian tinggal mengulurkan tangan saja".
Pepatah ini menggambarkan orang yang hidupnya serba berkecukupan, semua tersedia. Jika ingin bercukupan, Anda harus memiliki keinginan dan keyakinan yang kuat untuk mencapainya. Manfaatkan seluruh potensi Anda, wujudkan segala usaha dan tindakan guna mencapai puncak kesuksesan.

4. 人死留名, 虎死留皮
Ren Si Liu Ming, Hu Si Liu Pi
"Manusia mati meninggalkan nama, harimau mati meninggalkan kulitnya".
Orang yang suka berbuat kebaikan, beramal, berprestasi tinggi atau berjasa bagi bangsa dan negara akan selalu dikenang selamanya, walau sudah tiada. Ini sudah menjadi hukum manusia di dunia.

5. 少壯不努力, 老大徒傷悲
Shao Zhuang Bu Nu Li, Lao Da Tu Shang Bei
"Saat muda tidak rajin, setelah tua baru menyesal"
Peribahasa ini ditujukan kepada anak muda yang suka bermalas-malasan tidak mau belajar, dan malas bekerja. Orangtua selalu mengatakan bahwa bila tidak rajin semasa muda, ia akan menyesal setelah tua.

Thursday, August 16, 2012

Jaya Mangala Gatha

Bahum. sahas.sa. ma.bhinim.mita sa.yudhantam..
Girime.khalam. udi.ta. ghora. sase.na. maram..
Dana.di. dhamma. vi.dhina. jitava. munindo..
Tam te.jasa. bhavatu. te.. jayaman.galani..

Mara.tire.ka. ma.bhiyuj.jhita sab.barattim..
Gorampa.nala.vaka. makkhama.thaddha. yakkam..
Khanti. sudhan.ta. vi.dhina. jitava. munindo..
Tam te.jasa. bhavatu. te.. jayaman.galani..

Nala.girim. gaja.varam. atimat.ta. bhutam..
Davaggi. cakka'.masa.niva su.daru.nantam..
Mettam.buse.ka. vi.dhina. jitava. munindo..
Tam te.jasa. bhavatu. te.. jayaman.galani..

Ukkhi.ta. khagga. ma.tihat.tha. suda.runantam..
Dhavam. ti. yoja. napa. tham'.guli.mala. vantam..
Iddhi.bhisan.khata.mano. jitava. munindo..
Tam te.jasa. bhavatu. te.. jayaman.galani..

Katva.na. kat.thamu.daram. iva gab.bhiniya..
Cincaya. duttha. vacanam. jana.kaya. majjhe..
Sante.na. so.mavi.dhina. jitava. munindo..
Tam te.jasa. bhavatu. te.. jayaman.galani..

Saccam. viha.ya. ma.tisac.caka va.daketum..
Vadabhi.ropi.tamanam. ati.andha.bhutam..
Panna.padi.pa. ja.lito. jitava. munindo..
Tam te.jasa. bhavatu. te.. jayaman.galani..

Nando.panan.da. bhu.jagam. vibudham. mahiddhim..
Puttena. thera. bhuja.gena. dama.payanto..
Iddhu.pade.sa. vi.dhina. jitava. munindo..
Tam te.jasa. bhavatu. te.. jayaman.galani..

Dugga.hadit.thi. bhu.jage.na. sudat.tha. hattham..
Brahmam. vi.suddhi. juti.middhi ba.kabhi.dhanam..
Nana.gade.na vi.dhina. jitava. munindo..
Tam te.jasa. bhavatu. te.. jayaman.galani..

Eta'.pi. buddha. ja.yaman.gala at.thagatha..
Yo vacako di.nadine. sarate. ma.tandi..
Hitva.na. ne.kavi.vidha.ni. c'upad.davani..
Mokkham. sukham. adhi.gamey.ya. naro. sapanno..


Dengan bersenjatakan seribu tangan yang dicipta
Mara menunggang Girimekhala, gajah yang ganas dan meraung-raung,
Hyang Buddha telah menaklukkan ia dengan pasukannya,
Dengan karuniaNya, semoga Kemenangan yang menggirangkan ada padamu.

Lebih hebat dari Mara adalah yaksa Alavaka, bodoh dan berkepala batu,
Yang bertempur dengan Buddha sepanjang malam,
Hyang Buddha telah menaklukkannya dengan kesabaran (Khanti) dan Pengendalian Diri (Sudhanta),
Dengan karuniaNya, semoga Kemenangan yang menggirangkan ada padamu.

Nalagiri, gajah yang berpengaruh, mabuk hebat,
Tengah mengamuk bagaikan kilat disertai petir,
Dengan memercikan Metta-tirta, Hyang Buddha telah menaklukkan binatang ganas ini,
Dengan karuniaNya, semoga Kemenangan yang menggirangkan ada padamu.

Dengan pedang terhunus sejarak k.19 mil,
Angulimala yang jahat berlari-lari,
Hyang Buddha telah menaklukkan dengan Kekuatan Gaib (Iddhi),
Dengan karuniaNya, semoga Kemenangan yang menggirangkan ada padamu.

Dengan mengikat perutnya dengan kayu-kayu bakar dan berpura-pura mengandung,
Cinca menggunakan kata-kata kasar menuduh dengan keji di tengah-tengah satu pertemuan,
Hyang Buddha telah menaklukannya dengan Ketenangan (Santi) dan kemurahan hati (Soma),
Dengan karuniaNya, semoga Kemenangan yang menggirangkan ada padamu.

Saccaka yang congkak, buta akan kesunyataan, adapun sebagai satu panji dalam permusyawaratan,
Khayalnya telah dibutakan oleh perdebatannya sendiri,
Dengan memancarkan lampu Kebijaksanaan (Panna), ia, Hyang Buddha telah menaklukkannya,
Dengan karuniaNya, semoga Kemenangan yang menggirangkan ada padamu.

Nadopananda, ular yang bijaksana dan berpengaruh,
Hyang Buddha telah menaklukkannya dengan kekuatan gaib melalui siswaNya - Moggallana Thera,
Dengan karuniaNya, semoga Kemenangan yang menggirangkan ada padamu.

Sang Brahmana, Baka, yang suci murni, bercahaya dan agung,
Tangan mana telah dipagut oleh ular yang bertekun dan kukuh,
Hyang Buddha telah menaklukkannya dengan obat kebijaksanaanNya,
Dengan karuniaNya, semoga Kemenangan yang menggirangkan ada padamu.

Orang bijaksana yang setiap hari membacakan,
Mengingat dengan sungguh-sungguh delapan bait kemenangan yang menggirangkan dari Hyang Buddha.
Akan terhindar dari malapetaka bermacam-macam,
Dan akan memperoleh Berkah Nibbana.

Sunday, August 05, 2012

What is happiness ?

A man asked Lorb Buddha " I want happiness." Lord Buddha said first remove "I" that's ego. Then remove "Want" that's desire. See now you are left with only "Happiness"

Thursday, August 02, 2012

Tradisi Keagamaan

Kita hendaknya jangan mengurung diri pada satu tradisi saja. Jika engkau senang mangga, silakan makan mangga, tapi tidak ada orang yang melarang engkau makan nanas dan jeruk. Engkau tidak mengkhianati mangga-mu apabila engkau makan nanas. Pandangmu sungguh sempit kalau hanya makan mangga saja sementara dunia ini dipenuhi begitu banyak buah-buahan. Tradisi spiritual juga demikian seperti buah-buahan spiritual, engkau berhak untuk menikmati semuanya. ~ Thích Nhất Hạnh

Presiden Rusia Puji Peran Sosial Buddhis

Presiden Rusia, Dmitry Medvedev memuji komunitas Buddhis Rusia karena kinerja efektif mereka dalam membangun keharmonisan etnis dan agama di negara tersebut.

Seperti yang dilaporkan Interfax (22/2), dalam sebuah ucapan selamat pada perayaan Sagaalgan (Bulan Putih), pergantian tahun penanggalan kalender lunisolar komunitas Buddhis di Rusia, di Kremlin, Presiden Medvedev menyatakan, “Nilai-nilai Buddhisme dan tradisi masyarakat yang mengakuinya, yang berlangsung berabad-abad, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan dan sejarah negara kita.”

“Buddhis Rusia secara seksama telah menjaga warisan nenek moyang mereka dan berkarya untuk kesehatan jasmani dan spiritual generasi muda. Semua ini membantu memperkuat pemahaman di antara kelompok-kelompok etnis dan agama yang berbeda,” kata Presiden Medvedev.

Dalam gilirannya, Perdana Menteri Vladimir Putin memuji komunitas Buddhis Rusia karena peran publiknya yang efektif dan mengatakan bahwa hal tersebut menjadikan kesempatan besar bagi kebangkitan kembali tradisi-tradisi mereka.

“Organisasi Buddhis di Rusia sekarang menikmati kesempatan yang luas untuk kebangkitan kembali tradisi-tradisi yang berusia berabad-abad. Vihara-vihara dan institusi-institusi pendidikan keagamaan terus dibangun. Terdapat umat Buddha di antara para anggota institusi-institusi publik Rusia yang berpengaruh. Umat Buddha melakukan kerja yang signifikan untuk menjaga dialog antar-etnis dan membangun interaksi mereka dengan lembaga pemerintah. Mereka membuat sebuah kontribusi yang besar bagi persahabatan dan rasa saling pengertian antara masyarakat,” demikian kata Perdana Menteri Vladimir Putin.

Sagaalgan merupakan perayaan tahun baru dalam penanggalan kalender lunisolar yang dipergunakan oleh komunitas etnis Buryatia di Rusia. Perayaan tahun baru ini juga dilakukan oleh Mongolia dengan istilah Tsagaan Sar yang juga berarti Bulan Putih. Adanya persamaan antara Sagaalgan dan Tsagaan Sar karena adanya hubungan etnis dan kebudayaan antara etnis Buryatia di Rusia dengan Mongolia

Meditasi Kurangi Parahnya Infeksi Saluran Pernafasan Akut

Berdasarkan sebuah penelitian, pelatihan meditasi perhatian murni atau kesadaran penuh memiliki keterkaitan dengan penurunan tingkat keparahan dan jangka waktu pada infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada orang dewasa.

Seperti yang dilaporkan oleh Wildmind Meditation News, penelitian yang telah dilakukan oleh Bruce Barrett, MD, Ph.D., dari Universitas Wisconsin di Madison, dan asosiasinya, dilakukan untuk mengkaji efek-efek pencegahan dari meditasi dan oleh olahraga terhadap timbulnya, jangka waktu, dan tingkat keparahan penyakit ISPA.

Penelitian yang telah dipublikasikan di Annals of Family Medicine pada edisi Juli/Agustus 2012 dengan judul: Meditation or Exercise for Preventing Acute Respiratory Infection: A Randomized Controlled Trial, melakukan uji coba secara acak yang melibatkan 149 orang dewasa (82 persen wanita, 94 persen orang kulit putih, usia rata-rata 59,3 tahun). Para partisipan menjalani delapan minggu, 51 partisipan melakukan pelatihan meditasi kesadaran penuh, 46 partisipan melakukan olahraga intensitas menengah berkelanjutan, 51 partisipan sebagai kontrol observasi.

Para peneliti mengidentifikasikan 27 kejadian ISPA dan 257 hari sakit ISPA pada kelompok meditasi, 26 kejadian dan 241 hari sakit pada kelompok olahraga, dan 40 kejadian dan 453 hari pada kelompok kontrol.

Data menunjukkan bahwa secara global tingkat keparahan rata-rata untuk kelompok meditasi adalah 144, 248 untuk kelompok olahraga, 358 untuk kelompok kontrol. Ini menunjukkan perbedaan tingkat keparahan yang signifikan antara kelompok meditasi dengan kelompok kontrol.

Penelitian yang dananya sebagian dari Pusat Nasional Pengobatan Komplemen dan Alternatif, juga menunjukkan ada kecenderungan tingkat keparahan yang lebih rendah pada kelompok olahraga dibanding dengan kelompok kontrol dan kecenderungan penurunan jangka waktu pada kelompok meditasi dan olahraga dibanding dengan kelompok kontrol. Terdapat pengurangan hilangnya hari kerja yang signifikan karena ISPA pada kelompok olahraga, meditasi dibanding dengan kelompok kontrol (masing-masing 32, 16, 67).

“Jika hasil ini dikonfirmasikan dalam penelitian yang akan datang, akan ada dampak yang penting bagi masyarakat dan praktik dan kebijakan kesehatan pribadi, juga bagi penelitian ilmiah mengenai pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit,” demikian kata para peneliti

 Accurate Health Center merupakan pusat pengobatan akupunktur dan konsultasi psikologi di kota Medan dapat membantu anda melakukan konseling psikologi dan pengobatan akupunktur untuk menyembuhkan penyakit. Pengobatan Accurate Health Center tergolong lengkap dari segi pengobatan tradisional, seperti terapi tingkah laku, terapi traumalitas, konseling psikologi, konseling anak, terapi akupunktur, terapi pijat pengobatan, totok badan maupun wajah, terapi bekam, fisioterapi, refleksi terapi dan ramuan-ramuan obat tradisional yang cukup efektif. Alamiah dan tanpa efek samping.

Hipnoterapi untuk penyakit juga tersedia bagi pasien yang membutuhkan.

Hubungi Accurate Health Center Medan untuk penanganannya.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com 

Wednesday, August 01, 2012

Psikolog Sertakan Filosofi Buddhis untuk Sembuhkan Pasien

Praktik dan filosofi Buddhis menjadi bagian dari pemecahan masalah kejiwaan yang dilakukan oleh seorang psikoterapi terhadap para pasiennya.

Seperti yang dilaporkan oleh All Voices (2/7), Dr. Joseph Loizzo, pendiri dan kepala Institut Nalanda untuk Sains Kontemplatif, telah menulis sebuah buku yang berjudul Sustainable Happiness (Kebahagiaan Yang Berkelanjutan) yang di dalamnya berisi berbagi pengalaman penelitian dan praktik kliniknya selama beberapa dekade yang menggunakan psikoanalisis tradisional, neurosains dan Buddhisme dalam praktik pencapaian keutuhan.

“Masalah utama dalam kondisi kita sebagai manusia berkaitan dengan fakta bahwa sifat alamiah kita adalah beradaptasi untuk hidup dalam alam liar, dan dikarenakan peradaban, kita hidup dalam kondisi yang sangat tidak alami,” kata Loizzo, yang percaya bahwa hal inilah penyebab utama ketegangan atau stres bagi kebanyakan orang.

“Naluri stres tersebut yang mempersiapkan kita untuk berjuang atau menghindar atau kadang terdiam dalam situasi-situasi yang berbahaya. Namun sejak peradaban mulai seperti mengambil alih seluruh kehidupan kita, reaksi-reaksi stres ini menjadi berkurang dan kurang bermanfaat bagi diri kita,” demikian wawancaranya dengan Voice of America.

Mengontrol tanggapan atau respons secara paksa dalam situasi penuh stres menghasilkan nafas yang memendek atau sesak nafas, berkeringat, dan melonjaknya andrenalin, mengingatkan tubuh akan kemungkinan bahaya.

“Dan karena apa yang menantang kita sebenarnya adalah bukan suatu predator, tetapi manusia lainnya,” katanya melanjutkan, “ yang kita butuhkan untuk bekerja sama dengannya dan kita butuh bernegosiasi dengannya, maka secara mendasar kita menjadi salah beradaptasi.”

Praktik-praktik dan filosofi Buddhis telah lama digunakan untuk menyelesaikan konflik. Dr. Loizzo mengatakan bahwa dengan menyertakan teknik-teknik Buddhis ke dalam praktik medisnya menggunakan meditasi dan teknik pertapasan, seseorang dapat kembali melatih otaknya untuk mengontrol reaksi tubuh untuk mengurangi stres yang dapat mengarah pada depresi, kegelisahan kronis, hipertensi dan sakit jantung.

“Gagasannya adalah jika anda berperhatian penuh, anda mampu untuk menilai sesuatu dengan lebih jelas, dan anda mampu untuk menangkap kesalahan persepsi dan reaksi berlebihan saat hal itu terjadi dan menyisihkannya dan memilih alternatif untuk melihat apa yang terjadi pada anda. Meditasi menjadi semacam sebuah sistem pragmatis sederhana yang dapat diajarkan untuk memperkuat bagian-bagian dari pikiran kita dan otak kita yang kita butuhkan untuk menjadi sehat dan bahagia.”

Penceritaan kisah pribadi seperti yang dilakukan oleh suku Aborigin Australia dalam ritual perjalanan (walkabout) juga merupakan salah satu teknik yang dilakukan oleh Dr. Loizzo. “Begitulah cara kerja pikiran kita. Pikiran kita membuat kisah-kisah dan gambaran-gambaran. Dan dengan demikian beberapa kemampuan yang kami ajarkan berhubungan dengan belajar untuk menceritakan diri kita sendiri kisah-kisah yang lebih konstruktif yang memberdayakan kita dan membantu kita untuk membangun kehidupan yang benar-benar kita ingin jalani – bukan kehidupan yang membuat kita mencoba bertahan hidup, atau yang ditakuti akan terjebak di dalamnya untuk selamanya.”

Metode-metode tersebut telah menjadi pengubah hidup bagi banyak pasien Dr. Loizzo.

“Depresi merupakan masalah utama bagi saya,” kata seorang pasien. “Dan melalui dukungan Dr. Loizzo dan interaksi kami, saya mampu untuk menghubungkan diri saya dengan orang lain dan mengembangkan sebuah jaringan orang-orang yang mendukung saya dalam hubungan yang lebih penuh arti, seperti itu. Sudah menjadi sebuah revolusi dalam kehidupan saya bagaimana cara saya berpikir mengenai diri saya dan berpikir mengenai dunia. Saya merasa masih memiliki jalan panjang untuk dijalani tapi saya telah berjalan jauh.”

Teknik-teknik perhatian penuh telah efektif dalam penentuan lainnya. Sebagai contoh, para pasien kanker payudara yang penyakitnya berkurang sering dilaporkan memiliki gejala seperti Gangguan Stres Pasca Trauma (Post Traumatic Stress Disorder) lama setelah perawatan berakhir. Pengobatan barat menawarkan sedikit bantuan untuk meredakan rasa takut dan cemas yang berkelanjutan.

Sebagai penelitian awal, Dr. Loizzo mengajarkan 60 wanita dalam sebuah kursus selama 20 minggu yang di dalamnya termasuk instruksi meditasi dan kelompok-kelompok diskusi. Kemudian, dilaporkan bahwa sebagian besar merasakan berkurangnya rasa cemas dan merasa lebih berpengharapan terhadap kehidupan mereka. “Terlepas dari menyembuhkan dan mengobati penyakit, adalah penting bahwa kita meningkatkan kualitas hidup orang.”

Memadukan psikoterapi Barat dengan filosofi timur merupakan dasar dari buku dan arah dari praktik Dr. Loizzo.

Seperti halnya Aborigin Australia yang dengan menyanyikan lagu yang mereka ciptakan dalam ritual perjalanan dapat memandu jarak jauh melewati padang pasir Australia, para pasien Dr. Loizzo belajar untuk memandu kehidupan mereka sendiri melalui meditasi dan menciptakan kisah-kisah konstruktif atau membangun untuk memberdayakan diri mereka melewati kehidupan sehari-hari dan juga krisis

Accurate Health Center merupakan pusat pengobatan akupunktur dan konsultasi psikologi di kota Medan dapat membantu anda melakukan konseling psikologi dan pengobatan akupunktur untuk menyembuhkan penyakit. Pengobatan Accurate Health Center tergolong lengkap dari segi pengobatan tradisional, seperti terapi tingkah laku, terapi traumalitas, konseling psikologi, konseling anak, terapi akupunktur, terapi pijat pengobatan, totok badan maupun wajah, terapi bekam, fisioterapi, refleksi terapi dan ramuan-ramuan obat tradisional yang cukup efektif. Alamiah dan tanpa efek samping.

Hipnoterapi untuk penyakit juga tersedia bagi pasien yang membutuhkan.

Hubungi Accurate Health Center Medan untuk penanganannya.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com