Paramita
Dalam Agama Buddha, terdapat 6 sifat luhur atau kesempurnaan (Sad
Paramita) sebagai jalan untuk mencapai tingkat Bodhisattva, yaitu:
-
Dana Paramita, yaitu melatih kemurahan hati.
Menurut cara hidup umat Buddha, Dana itu terbagi atas dua jenis yaitu dan yang dapat dilakukan oleh orang-orang biasa yang belum mencapai kesucian, yang terdiri dari Amisedana dan Dhammadana. Dan dana yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang telah mencapai kesucian, yaitu Atidana dan Mahatidana.Dana yang dapat dilakukan orang-orang biasa, baik yang hidup berkeluarga (umat biasa dan Upasaka-Upasika) maupun yang hidup tidak berkeluarga (bhikkhu-Bhikkhuni) adalah :-
Amisedana, yaitu dana dalam bentuk materi (benda) yang kita berikan kepada orang-orang yang membutuhkan, misalnya uang, keperluan hidup dan makanan.
-
Dhammadana, yaitu dana dalam bentuk bathin, memberikan khotbah Dhamma, memberikan nasehat-nasehat kepada seseorang sesuai dengan Ajaran Sang Buddha. Menurut kitab suci Prajna Paramita dikatakan, bahwa pemberian Dhamma melebihi segala macam pemberian lainnya.
Dana yang dapat dilakukan oleh orang-orang suci, yakni Sotapanna, Sakadagami, Anagami, Arahat dan Bodhisattva adalah:-
Atidana, Dana yang dilakukan seseorang untuk kepentingan orang banyak dengan meninggalkan segala kesenangan dan harta bendanya. Misalnya dengan pengorbanan Pangeran Siddharta meninggalkan istananya sebagai calon raja, meninggalkan istri dan anaknya untuk kebahagiaan orang banyak.
-
Manatidana, Pengurbanan jiwa-raga seseorang untuk kepentingan/kebahagiaan orang (makhluk) lain yang sedang menderita. Misalnya dalam cerita dongeng mengenai Bodhisattva Avalokitescara dan pada cerita Jataka.
-
-
Sila -Paramita, yaitu melatih tidak mengutamakan diri sendiri.
Bila seseorang memberikan dana, maka sebaiknya ia juga melatih Sila-Paramita dari cinta kasih tanpa membeda-bedakan antara pribadi sendiri dan pribadi orang lain. Ia seharusnya juga mendermakan kemurahan hati, welasasih yang tidak mementingkan diri sendiri dan rasa simpati terhadap sesama hidup. -
Kshanti-Paramita, yaitu melatih kesabaran dan rendah hati.
Seseorang yang mencapai kesucian tidak akan pernah mengatakan bahwa ia telah mencapai kesucian kepada orang lain. Mereka tidak mengharapkan pujian dalam berbuat baik, mereka tidak merasa bangga bila dipuji dan mereka juga tidak kecewa seandainya dicaci. -
Viriya-Paramita, yaitu Melatih keuletan dan pengabdian.
Sesorang yang telah menyelidiki isi kitab suci agama Buddha dan kemudian dengan penuh semangat dan kemauan menerangkannya kepada orang lain dan mempersembahkan pengertiannya kepada orang banyak. -
Dhyana-Paramita, yaitu Melatih ketenangan pikiran.
Setiap siswa memperkembangkan pikirannya, memusatkan pikiran (Dhyana), bahwa ia dan makhluk lainnya adalah sama. Bila ia dapat mencapai nirvana, ia juga akan berusaha membebaskan makhluk hidup lainnya. Jikaau maksud dan janji itu dilaksanakan dengan jujur, maka semua makhluk hidup telah turut dibebaskan. -
Prajna-Paramita, yaitu Melatih kebijaksanaan.
Kata-kata tidak dapat mengutarakan Kesunyataan, apa yang diutarakan dengna kata-kata bukanlah Kesunyataan. Para Buddha dan Bodhisattva bukan memperoleh Penerangan melalui ajaran-ajaran yang terbatas, tetapi disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh. Disaat kelima Paramita terdahulu telah disempurnakan, maka Prajna-Paramita baru dapat dicapai, ia telah memperoleh Kebijaksanaan Sempurna, untuk menuju tingkat Kebuddhaan.
Selanjutnya Sad-Paramita mempunyai kelanjutan dan menjadi Dasa Paramita atau “10 Kesempurnaan”, yaitu,
-
Dana-Paramita kesempurnaan berdana.
-
Sila-Paramita = kesempurnaan di dalam melatih diri (menjalankan peraturan).
-
Kshanti-Paramita = kesempurnaan melatih kesabaran dan rendah diri.
-
Virya-Paramita = kesempurnaan melatih keuletan atau pengabdian.
-
Dhyana-Paramita = kesempurnaan melatih ketengan pikiran.
-
Prajna-Paramita = kesempurnaan di dalam melatih kebijaksanaan.
-
Upaya-Paramita = kesempurnaan dalam kemahiran pada pemilihan atau penyesuaian dalam arti pengganti atau pertolongan.
-
Pranidhana-Paramita = kesempurnaan melatih keteguhan atau cita-cita.
-
Bala-Paramita = kesempurnaan melatih kekuataan (tenaga).
-
Jhana-Paramita = kesempurnaan dalam pengetahuan.
Keempat Paramita setelah Sad Paramita merupakan Paramita susulan atau pelengkap.
Kesepuluh Paramita dalam Theravada, yang merupakan jalan untuk
dilaksanakan pada Bodhisattva untuk mencapai tingkat Buddha adalah,
-
Dana-Paramita = kesempurnaan beramal.
-
Sila-Paramita = kesempurnaan melaksanakan sila.
-
Nekkhamma-Paramita = kesempurnaan melatih penolakan, yaitu penolakan nafsu indera.
-
Panna-Paramita = kesempurnaan melatih kebijaksanaan.
-
Viriya-Paramita = kesempurnaan melatih usaha (semangat).
-
Khanti-Paramita = kesempurnaan melatih kesabaran.
-
Sacca-Paramita = kesempurnaan melatih kebenaran (kata-kata, perbuatan, dan pikiran).
-
Adhitthana-Paramita = kesempurnaan melatih kehendak dengan mantap (memutuskan sesuatu dan selesai berbuat sesuatu pada waktunya).
-
Metta-Paramita = kesempurnaan melatih cinta-kasih.
-
Upekkha-Paramita = kesempurnaan melatih keseimbangan batin.