.

.

Pages

Thursday, August 02, 2012

Presiden Rusia Puji Peran Sosial Buddhis

Presiden Rusia, Dmitry Medvedev memuji komunitas Buddhis Rusia karena kinerja efektif mereka dalam membangun keharmonisan etnis dan agama di negara tersebut.

Seperti yang dilaporkan Interfax (22/2), dalam sebuah ucapan selamat pada perayaan Sagaalgan (Bulan Putih), pergantian tahun penanggalan kalender lunisolar komunitas Buddhis di Rusia, di Kremlin, Presiden Medvedev menyatakan, “Nilai-nilai Buddhisme dan tradisi masyarakat yang mengakuinya, yang berlangsung berabad-abad, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan dan sejarah negara kita.”

“Buddhis Rusia secara seksama telah menjaga warisan nenek moyang mereka dan berkarya untuk kesehatan jasmani dan spiritual generasi muda. Semua ini membantu memperkuat pemahaman di antara kelompok-kelompok etnis dan agama yang berbeda,” kata Presiden Medvedev.

Dalam gilirannya, Perdana Menteri Vladimir Putin memuji komunitas Buddhis Rusia karena peran publiknya yang efektif dan mengatakan bahwa hal tersebut menjadikan kesempatan besar bagi kebangkitan kembali tradisi-tradisi mereka.

“Organisasi Buddhis di Rusia sekarang menikmati kesempatan yang luas untuk kebangkitan kembali tradisi-tradisi yang berusia berabad-abad. Vihara-vihara dan institusi-institusi pendidikan keagamaan terus dibangun. Terdapat umat Buddha di antara para anggota institusi-institusi publik Rusia yang berpengaruh. Umat Buddha melakukan kerja yang signifikan untuk menjaga dialog antar-etnis dan membangun interaksi mereka dengan lembaga pemerintah. Mereka membuat sebuah kontribusi yang besar bagi persahabatan dan rasa saling pengertian antara masyarakat,” demikian kata Perdana Menteri Vladimir Putin.

Sagaalgan merupakan perayaan tahun baru dalam penanggalan kalender lunisolar yang dipergunakan oleh komunitas etnis Buryatia di Rusia. Perayaan tahun baru ini juga dilakukan oleh Mongolia dengan istilah Tsagaan Sar yang juga berarti Bulan Putih. Adanya persamaan antara Sagaalgan dan Tsagaan Sar karena adanya hubungan etnis dan kebudayaan antara etnis Buryatia di Rusia dengan Mongolia

No comments: