.

.

Pages

Thursday, November 29, 2012

KONGRES KE-9 SANGHA BUDDHIS SEDUNIA DI MEDAN

Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah dilangsungkannya kongres ke-9 WORLD BUDDHIST SANGHA COUNCIL (WBSC – Persamuhan Agung Sangha Buddhis Dunia)bertempat di Mahakaruna Buddhis Centre, Medan. Persamuhan Agung ini akan dihadiri oleh utusan 33 negara dari Asia, Australia, Afrika, Amerika, dan Eropa dengan jumlah delegasi: 600; dibuka pada tanggal 3 Desember dan berakhir tanggal 5 Desember.

Kongres yang berlangsung setiap 5 tahun ini dan untuk pertama kalinya berlangsung di Indonesia adalah forum dunia para bhiksu-bhiksuni dari semua golongan (mazhab): Theravada, Mahayana, dan Vajrayana. Tema konges adalah: SANGHA MENJAGA KEUTUHAN DUNIA.

Dalam suasana kerukunan persaudaraan para bhiksu akan memperbaharui komitmen dan rencana-rencana nyata untuk ikut serta membangun keharmonian hubungan antar bangsa dengan pendidikan dan pencerahan Dharma. Kasih sayang terhadap semua kehidupan, penghormatan kepada semua agama, penghargaan pada keaneka-ragaman budaya, serta menjaga keutuhan lingkungan adalah semangat Dharma, ajaran Buddha Gautama. Dan itu pula nafas World Buddhist Sangha Council. Demikian penuturan Ketua Umum Panitia Pelaksana Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera dalam pertemuannya dengan pers.

Mendahului Kongres ke-9 WBSC ini akan diresmikan komplek Mahakaruna Buddhis Centre, Medan, tempat kongres berlangsung. Mahakaruna Buddhist Centre bukan hanya menjadi aset fisik tetapi juga akan menjadi kekayaan spiritual budaya bangsa.

Sumatera yang dikenal juga dengan nama Suwarnadwipa (Pulau Emas) pada masa Kerajaan Sriwijaya bukan hanya menjadi salah satu pusat perdagangan Asia, tetapi juga pusat pendidikan Dharma. Para bhiksu dan bhiksuni dari mancanegara datang belajar Dharma di Sriwijaya di bawah asuhan para guru-guru besar Dharma. Peradaban, keluhuran budaya, dan pengetahuan Dharma bangsa ini telah ikut serta memberikan kontribusi besarnya kepada dunia sejak lebih dari 1.700 tahun yang lampau.

Mahakaruna Buddhist Center diharapkan akan menjadi salah satu tempat wisata religi dunia serta wahana untuk kembali memberikan sumbangsih keluhuran budaya kepada Tanah Air dan mancanegara.

Panitia pelaksana mengundang para tokoh lintas agama, DPRD Sumut, Pemda setempat serta tokoh masyarakat bergabung bersama dalam memberikan kontribusi untuk dunia melalui  acara ini. Refleksi ini adalah keharmonian masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

No comments: